Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Praktik Ageisme Itu Diskriminatif dan Tidak Berkeadilan Sosial

25 Agustus 2023   19:08 Diperbarui: 26 Agustus 2023   00:02 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melamar kerja (Sumber: kompas.com/Andreas Lukas Altobeli)

Tanpa ba-bi-bu saya jawab, "Sesuai dengan usia saat ini, dong."'

Dibalasnya, "Ooo."

Kemudian obrolan terhenti begitu saja. Bikin penasaran. Saya pun bertanya-tanya dalam hati. Ini gimana sih, sudah dimasukkan WAG khusus kok baru dikonfirmasi soal usia?

Daripada penasaran, saya pun bertanya kepada admin WAG. Ternyata, oh, rupanya. Yang tadi menjapri saya bukan dari pihak brand.

Usut punya usut, yang menjapri saya justru orang yang dikeluarkan admin. Adapun alasan pengeluarannya, ketahuan kalau tidak memenuhi syarat usia minimal.

Dia mungkin berpikir bahwa saya seusia dengannya, tetapi kok tidak ditendang admin? Itulah sebabnya saya dijapri terlebih dulu untuk konfirmasi. Mungkin selanjutnya dia akan memprotes admin, kalau ternyata saya juga memalsukan usia.

Ada-ada saja. Di mana-mana orang gemar mengaku lebih muda daripada umur sebenarnya. Ini justru menuakan umur demi bisa lolos sebuah job.

Kiranya dia tergiur oleh besaran honor yang diberikan. Serius. Karena faktanya, jumlah honor yang diberikan memang mantap.

Saya pikir-pikir, apa karena usia para microinfluencer yang sangat matang? Sehingga honornya pun berbobot? Entahlah.

Dikira Kurang Tua Sehingga Tak Boleh Duduk Manis

Kalau dalam urusan lamar-melamar pekerjaan saya kerap kesal sebab dianggap terlalu tua, anggapan sebaliknya justru saya terima ketika berkegiatan di kampung (yakni tempat saya berdomisili sebelum domisili yang sekarang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun