Beberapa kali saya melihat anak-anak yang bercita-cita menjadi pemain bola terpaksa kecewa. Belum-belum orang tua sudah melarang dengan alasan tidak menjamin masa depan.
Sementara faktanya, kalau punya manajemen finansial yang baik, seorang pemain bola profesional pun bisa terjamin masa depannya. Terlebih kalau si pemain bola itu tidak melalaikan pendidikannya. Jadi, kelak selepas dari profesi atlet yang terbatasi usia, dia punya bekal untuk bekerja atau berwiraswasta.
Diakui atau tidak, adanya para pesepak bola yang mengorbankan studi mereka memang bikin orang tua enggan jika anaknya bercita-cita menjadi pemain bola. Lebih-lebih kalau anaknya pintar dalam bidang akademis.
 Apa boleh buat? Keengganan tersebut sungguh dapat dimaklumi.
Akan tetapi, saya pikir kini eranya berbeda. Banyak pemain bola Indonesia yang tak abai pada pendidikan. Salah satu contohnya Pratama Arhan, yang merupakan idola Kenji.
Sejauh pengetahuan saya, Arhan adalah mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Oleh sebab itu, tak jadi soal bila Kenji bercita-cita menjadi pemain bola tenar sepertinya. Arhan malah bisa menjadi inspirasi bagi Kenji dalam bercita-cita 'kan?
***
Demikianlah tulisan yang terpantik dari celotehan Kenji, yaitu saat dia mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi Pratama Arhan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H