Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Kenji Mengatakan Bahwa Dirinya Ingin Menjadi Pratama Arhan

19 Mei 2023   21:14 Diperbarui: 19 Mei 2023   21:38 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang baru sekali mendengarnya. Akan tetapi, bukan tak mungkin pada waktu-waktu sebelumnya dia kerap mencelotehkan hal serupa.

Ingin menjadi Arhan. Ingin menjadi Messi. Atau ucapan apalah-apalah lain, yang intinya menunjukkan bahwa dirinya berkeinginan menjadi pesepakbola profesional.

Mungkin pula Kenji telah menyampaikan celotehan serupa itu kepada ayah dan kakak laki-lakinya. Perkara celotehannya itu dianggap angin lalu atau tidak, tentu saya tidak tahu.

Namun, semoga saja mereka memberikan respons yang positif. Minimal tidak menertawakannya.

Kalau sampai ditertawakan, sedangkan keinginan Kenji amat serius, itu sungguh menyedihkan. Ibarat mematikan bibit tanaman yang baru mulai bertunas.

Sekarang Kenji kelas 3 SD. Berarti kurang lebih berusia 8 atau 9 tahun. Kalau serius ingin menjadi pesepakbola profesional, idealnya dia sudah memulainya satu atau dua tahun lalu.

Akan tetapi, saya lihat-lihat Kenji cuma kerap bermain sepakbola di lapangan dekat rumah. Just for fun. Bukan yang fokus ke prestasi. Tanpa ada pelatih teknis.

Kalau memang "celotehan ingin menjadi Arhan" sekadar celotehan, tentu tak jadi soal. Namun, bila celotehan tersebut merupakan upayanya untuk menyampaikan keinginan serius, tentu bakalan beda perkara.

Bagi saya, segala rupa celotehan anak terkait cita-cita adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Sebelia apa pun usia anak, celotehan serupa itu sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Terlebih kalau frekuensinya sering. Plus disertai dengan aktivitas-aktivitas terkait celotehannya tentang cita-cita.

Balik ke celotehan Kenji, semoga saja celotehan berbau cita-cita itu diperhatikan kedua orang tuanya. Kalau sampai sekarang dia belum belajar sepakbola secara benar, semoga bukan sebab ditolak cita-citanya.

Mungkin saya terkesan suuzon. Hanya saja, "pikiran suuzon" tersebut muncul bukan tanpa sebab. Justru lahir dari pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun