"Kayak masku. Sering ikut pertandingan. Tapi enggak di timnas."
"Kalau aku maunya jadi timnas."
"Berarti kamu keren kalau timnas. Eh, Nji. Kenji. Kalau kamu membela Indonesia aku pasti nonton."
....
Saya tersenyum-senyum sendiri menyimak obrolan anak-anak tetangga. Mereka adalah para bocah yang masih duduk di bangku SD.
Rupanya mereka tak ketinggalan isu-isu terkini. Adapun kali ini, isu yang diobrolkan adalah sepakbola.
Terkhusus timnas merah putih U-22, yang tempo hari sukses merebut medali emas SEA GAMES 2023. Terkhusus lagi Pratama Arhan, yang rupanya menjadi idola Kenji.
Begitulah adanya. Anak-anak tersebut adalah bagian dari kita. Termasuk ke dalam itungan 280 jutaan rakyat Indonesia.
Yang sayang sekali, acap kali dalam isu apa pun, celotehan mereka kerap tak digubris. Dianggap tidak penting. Sekadar ditertawakan sebab terkadang memang lucu dan absurd.
Sementara tak jarang, celotehan lucu mereka mengandung sesuatu yang penting untuk direnungkan. Bahkan, perlu dipikirkan secara serius dan kemudian ditindaklanjuti.
Contohnya celotehan Kenji tersebut. Bisa jadi bocah kelas 3 SD itu tak sekadar berceloteh. Ada kemungkinan dia sedang sungguh-sungguh menyatakan tekadnya. Cita-citanya.