Kemungkinan besar mereka cuma melintasi halaman tengah dan sayap selatan. Tidak sekalian memasuki ruangan-ruangan diorama.
Namun, jangan lupa. Arsitektur bangunan-bangunan yang terletak di kompleks Museum Benteng Vredeburg sangat indah. Begitu pula patung-patung dan lukisan yang berada di beberapa selasar bangunan. Semua sudah berbicara banyak.
Nah. Bukankah semua itu berpotensi menarik minat untuk kunjungan berikutnya?
Filmnya Bagus, Tetapi Bikin Penonton Kabur
O, ya. Film Kuberlari ke Pantai diproduksi oleh Miles Film. Rilis perdana pada Juni 2018. Produsernya Mira Lesmana. Adapun sutradaranya Riri Riza. Lalu, lagu tema yang dipakai adalah karya kelompok musik RAN.
Tak saya pungkiri, deretan  nama-nama besar itulah yang memantik semangat saya untuk nonton Kulari ke Pantai. Terlebih lagu temanya sukses menggondol kemenangan di ajang FFI 2018. Sungguh bikin penasaran.
Syukurlah rasa penasaran saya itu tertuntaskan oleh program Bioskop Museum. Filmnya pun bagus. Ada beberapa pesan moral yang dapat diambil dari Kulari ke Pantai itu.
Pertama, mengingatkan orang-orang (terutama anak-anak dam remaja) supaya tidak dijajah gadget. Main HP secukupnya. Perbanyak aktivitas dan pergaulan di dunia nyata.
Kedua, jangan malu berbahasa daerah dan berbahasa Indonesia dengan logat medok.
Ketiga, ketika bercakap-cakap dengan sesama orang Indonesia, jangan sok-sokan menggunakan bahasa asing.
Nah. Filmnya memang bagus toh? Bisa memberikan nasihat, inspirasi, dan motivasi. Akan tetapi, sayang sekali sebagian besar penonton pulang sebelum waktunya.