Tentang International Conference Sound of Borobudur
Apa sih sebenarnya International Conference Sound of Borobudur itu? International Conference Sound of Borobudur adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Yayasan Padma Sada Svargantara (sebagai inisiator Sound of Borobudur Movement) dan Kompas Group.
Konferensi internasional yang mengusung tema "Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik" itu berlangsung pada tanggal 24 Juni 2021 lalu. Penyelenggaraannya secara hybrid. Campuran antara luring dan daring.
Yang luring (luar jaringan, langsung tatap muka) berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tepatnya di kawasan seputar Candi Borobudur. Yang daring (dalam jaringan) hadir dari mana-mana, dari berbagai penjuru dunia, melalui layar Zoom.
Sudah pasti penyelenggaraan luringnya digelar sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Berada di ruangan terbuka (di Balkondes Karangrejo) sehingga sirkulasi udara sempurna. Jarak duduk atau berdiri antarpeserta diatur sedemikian rupa agar tak menjadi kerumunan. Wastafel beserta kelengkapannya pun tersedia.
Tidak lupa ada termometer juga untuk pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area pertemuan. Tentu saja tiap orang yang hadir pun diwajibkan memakai masker.
Tak lain dan tak bukan, tujuannya untuk menemukan rumusan bersama secara ilmiah dan inovatif, terkait dengan cara membangun sebuah gerakan bersama di tingkat dunia untuk menggali dan menghidupkan kembali jejak persaudaraan lintas bangsa yang diwariskan oleh leluhur kita melalui musik.
Sebagaimana yang digambarkan dalam relief-relief Candi Borobudur. Melalui representasi alat musik yang terpahat pada relief-relief candi megah tersebut.
International Conference Sound of Borobudur dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama bertopik "Merangkai Kembali Keterhubungan Antarbangsa Melalui Alat Musik yang Terpahat di Relief Candi Borobudur". Narasumbernya terdiri atas Profesor Emerita Margaret Kartomi AM, FAHA, Dr. Phil, Guru Besar di Sir Zelman Cowen School of Music and Performance, Monash University, Australia.
Selanjutnya ada Addie M.S., pendiri Twilite Orchestra, pianis, pencipta lagu, komponis, arranger, dan produser musik.
Setelahnya tampil Tantowi Yahya, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Selandia Baru, Samoa, Tonga, Cook Islands, dan Niue serta Duta Besar Keliling untuk Wilayah Pasifik.