Mohon tunggu...
Agustanto Imam Suprayoghie
Agustanto Imam Suprayoghie Mohon Tunggu... Administrasi - Konsultan Komunikasi di Republik Ini

berusaha mendisiplinkan diri, dengan menjadi diri sendiri, bersikap lebih baik, selalu memandang bahwa tidak ada sebuah kelebihan tanpa kekurangan, dan tidak ada kesempurnaan tanpa kesalahan, masa depan adalah tantangan, dan itu harus ditaklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Harus Seperti Apa Figur Bupati atau Wali Kota yang Kamu Pilih?

27 Februari 2018   07:57 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:46 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika poin 1 sampai 4 diatas menurut anda, thenanda tinggal men-challengecalon yang menurut anda ideal tersebut melakukan kontak politik. Kontrak politik ini lazim dilakukan sebagai wujud dukungan anda, beserta komunitas anda untuk memilih dan mendukung si calon. Melakukan kontrak politik artinya anda sådär dengan hak politik anda. Semakin besar jumlah kuantitas komunitas yang anda ajak untuk berkontrak politik, maka semakin mendekatkan calon anda untuk terpilih. Hidup ini pilihan, jadi ndak usah ragu untuk melakukan ini.

6. Putra Daerah Lebih Utama.

Satu mungkin hal yang terkadang sepele, tapi penting untuk kita lihat pada figur calon; riwayat perjalanan hidup mereka, apakah pernah merasakan hidup di kota anda. Ini namanya chemistry. Jika memang dari calon tersebut ada Putra Daerah yang punya lima kriteria di atas, maka jangan ragu untuk memilihnya. Kalau ternyata semuanya Putra Daerah? ya anda harus kembali menguji berdasar lima kriteria di atas. Gampang toh.

Menggunakan hak pilih itu penting, apalagi memilih calon pemimpin daerah yang berkualitas. Ini akan sangat menentukan bagaimana pembangunan akan dilakukan selama lima tahun dalam kepemimpinannya. Ingat, jangan pilih Calon Bupati/Walikota yang mbulet kalo ngomong, sok manis di depan, dan ada indikasi serta kemungkinan si calon ini untuk korupsi. Apalagi yang ngasih2 duit. Ambil aja duitnya, milihnya ya terserah donnkk.

Bagi yang suka tulisan ini, sok lah dishare sama kawan-kawan konstituennya ya..kalau ada pembaca yang merasa tips saya ada yang kurang, silahkan aja ditambahi di kolom komentar. Kita Diskusi Ntar yak. Akhirul Kalam, SELAMAT MEMILIH!!! ()

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun