Orang dengan banyak aktifitas dan ingin selalu menjaga kebugarannya, tentulah tidak asing dengan aplikasi kesahatan. Algoritma yang tertanam ke dalam smartwatch dan smatphone tersebut sudah menjadi salah satu kebutuhan yang tak terpisahkan bagi manusia yang selalu ingin menjaga kesehatannya.
Dengan algoritma aplikasi kesehatan, manusia bisa melakukan cek kesehatan berupa tekanan darah, psikologi, tingkat depresi, emosi dan lain sebagainya. Juga bisa memberi saran dan jadwal makan sehat setiap harinya, dengan jumlah Kalori dan Gizi yang optimal setiap bulannya. Selain itu aplikasi algoritma kesehatan juga akan memberi saran waktu tidur yang cukup bagi kita.
Hal ini menjadikan manusia sebagai mahluk algoritma biologis, yang ingin menjaga kesehatannya, terpaksa harus menyerahkan segala keputusan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dimakan kepada algoritma non biologis yang lebih cerdas.
 Pada akhirnya, pelan namun pasti akan terkuak bahwa manusia hanya berperilaku dengan tuntunan algoritma saja. Tanpa adanya campur tangan dari 'kehendak bebas atau free will' si manusia itu sendiri. Sekian.
Sumber : Homo Deus: A Brief History of Tomorrow - Yuval Noah Harari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H