Perlahan suara itu menghilang bersama gumpalan awan yang terbawa oleh hembusan angin.
Ternyata itu adalah suara Dewata yang mendengarkan pembicaraan antara pisang Hitam dan pisang Berlian.
Tiba-tiba saja nenek tua itu terbangun dari tidurnya, ia benar-benar merasa kaget. Antara percaya dan tidak percaya.
"Apakah tadi aku bermimpi? Tetapi sungguh mimpiku itu seperti nyata ... dan pohong pisang itu?"gumannya penuh tandatanya.
Matanya  menatap dua buah pohon pisang yang ada dihadapannya, ada yang berubah dengan kedua pohon pisang itu. Sebelum ia tertidur ia yakin buah pisang yang menggantung itu berwarna hitam legam, tetapi sekarang ... buah pisang itu berwarna keemasan, dan pohon pisang yang di sebelahnya, sebelum ia tertidur, buahnya berkilauan dan terlihat cemerlang ... tetapi sekarang berubah, warnanya tidak lagi indah dipandang.
"Mungkinkah ini hadiah dari Dewata?, oh terima kasih atas kemurahan hati-Mu, izinkan aku menebang dan memakan buahmu," nenek tersenyum, tergambar kebahagiaan di dalam senyumnya.
Dan buah dari kesombongan telah di terima oleh pisang Berlian yang berubah menjadi pisang Batu, dan buah dari kebaikan telah diterima oleh pisang Hitam yang berubah menjadi pisang Emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H