"Ya, sudah tidak apa-aopa, nanti ibu yang menasihati Arman yang sejak tadi menunggu ayah pulang." jawab ibu menenangkan
Pak Santoso melihat anaknya yang tertidur pulas. di sampingnya sudah berjajar tas bawaan yang akan dibawanya ke Jakarta.
"Kasiahn kamu Arman, ayah bulan ini harus menyelesaikan tugas yang belum kelar, dan kamu harus di rumah selam liburan ini. maafkan ayah, ya Nak!" kata hati Pak SantosoÂ
Matahri telah condong ke Barat, Arman bangun dari tidurnya, ia tersentak saat tahu hari sudah semakin sore,.
'Ibu..ibu..ibu!. Ayah pulang belum?" teriak Arman memanggil ibunya
"Arman, kamu sudah bangun, Nak!. ayo sekarang cuci muka lalu berwudlu. ya, ingat shalanya hampir usai" jawab  ibu sambil mengingatkan Arman untuk segera shalat
"Ayah sudah pulang belum, Bu?" tanya Arman lagi
"Nanti ibu ceritakan ya, sekarang shalat dulu." bujuk ibu
Arman menuruti permintaan ibu, setelah selesai, Arman duduk di ruang tamu menemui ibunya.
"Arman, sini, Nak. ibu ingin menyampaikan sesuatu." pinta ibu Arman
Arman lalu duduk di samping ibuya, ia mendengarkan cerita ibu tentang ayahnya yang belum menyelesaikan tugasnya di kantor sehingga liburan sekolah Arman terpaksa harus dilalui di rumah, dan tidak jadi pergi ke Jakarta.