Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Siswa Kelas XI Materi Q.S. Yunus: 40-41, dan Q.S. Al Maidah: 32 Melalui Penerapan Metode Tutor Sebaya di Smk Adiwiyata Karanganar
Tahun Ajaran 2022/2023"
Agus Rumahno
agusrum53@gmail.com
SMK ADIWIYATA KARANGANYAR
Abstract: This research is to know whether the application of peer tutorial methods can improve the ability of the students reading the Qur'an of Class XI which has material Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32.
The subjects in this research are 18 students of XI at secon Semester Adiwiyata Senior High School. This research is a Class Action Research (PTK) which consists of 3 cycles, namely cycle I, cycle II and cycle III. Each cycle is a series of activities consist of 4 stages, namely planning, implementation, observation and reflection.
This class action research uses data collection methods, namely oral tests, observation sheets and documentation. Analysis of the data used by comparing the achievement of learning outcomes each cycle is marked by the improvement in minimum completeness criteria (KKM) or using descriptive-qualitative.
The result of the study is the increasing student ability to read the Qur'an of Class XI material Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32. with peer tutorial method.
The average grade at the pre-cycle stage is 69.78, in the first cycle rose to 75.89, in the second cycle increased again to 79.10 and in the third cycle increased again to 81.56. And classical completeness at the pre-cycle stage of 22.2%, in the first cycle to 44.4%, in the second cycle increased again to 77.7% and in the third cycle increased again to 100%.
The results of the implementation of the third cycle has achieved full success, all students have exceeded the minimum completeness criteria (KKM) is 75. Based on the results of the ability to read the Qur'an can be concluded that through the method of peer tutorial can improve the student's ability to read the Qur'an of Class XI Q.S. Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 Years Of Study 2022-2023.
Keywords: Islamic Religious Education, peer Tutor, ability to read the Qur'an
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI materi Q.S Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Semester II di SMK Adiwiyata Karanganar yang berjumlah 18 Orang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes lisan, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan cara membandingkan pencapaian hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau menggunakan deskriptif-kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI materi Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 dengan metode tutor sebaya. Rata-rata kelas pada tahap pra siklus yaitu 69,78, pada siklus I naik menjadi 75,89, pada siklus II meningkat lagi menjadi 79,10 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 81,56. Dan ketuntasan klasikal pada tahap pra siklus sebesar 22,2%, pada siklus I menjadi 44,4%, pada siklus II meningkat lagi menjadi 77,7% dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 100%. Hasil pelaksanaan pada siklus III ini telah mencapai keberhasilan penuh, semua peserta didik sudah melebihi batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Berdasarkan hasil dari kemampuan membaca Al-Qur'an tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI materi Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 Tahun Pelajaran 2022-2023.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Tutor sebaya, kemampuan membaca Al-Qur'an
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. (UU Sisdiknas No 20/2003).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Islam sebagai agama, menempatkan pendidikan (termasuk di dalamnya ilmu) dalam posisi yang sangat penting. Islam mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan ilmu. Bagi Islam, ilmu adalah syarat dan sekaligus tujuan dari agama ini.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, sehingga banyak siswa yang menganggap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini sebagai mata pelajaran yang tidak penting. Dampaknya adalah banyak siswa yang ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang adanya motivasi dalam pembelajaran ini. Padahal patut kita ingat bahwa pelajaran Pendidikan Agama Islam penting dalam membentuk karakter.
Dewasa ini, era globalisasi dan teknologi informasi yang sangat berkembang pesat sehingga secara tidak langsung berdampak kepada kebiasaan oang tua dalam mendidik anaknya, mereka umumnya lebih menekankan supaya anak-anaknya lebih berprestasi dalam bidang akademik dibandingkan kemampupuan membaca Al-Qur'an, oleh sebab itu banyak sekali di jumpai anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun, kemampuan membaca Al-Qur'annya sangat rendah bahkan belum bisa mengucapkan bunyi-bunyi huruf hijaiyah sesuai dengan tempat keluarnya huruf (makhrojnya).
Melatih dan mengajarkan cara membaca Al-Qur'an dengan fasih dan benar sejak dini merupakan hal yang sangat penting karena membaca Al-Qur'an merupaka langkah awal dalam memahami Al-Qur'an beserta isi kandungannya dan dapat menimbulkan perasaan memiliki pada Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam sehingga dapat mengamalkan ajaranajaran Islam yang terkandung didalam kehidupan sehari hari.Al-Qur'an yang berfungsi sebagai petunjuk kebenaran bagi umat manusia yang bersifat abadi supaya tidak ditinggalkan, sehingga diharapkan dapat menciptakan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan, iman dan taqwa serta tidak buta teknologi.
Akan tetapi seringkali di jumpai juga dalam proses pembelajaran Al-Qur'an di sekolah-sekolah kurang efektif. Salah satu sebab dari ketidak efektifan ini adalah kurangnya interaksi antara guru dan siswa ataupun karena satu siswa dengan siswa lain yang lain saling berjarak. Tidak adanya kedekatan antara guru denngan siswa ataupun siswa satu dengan siswa yang lain, telah menciptakan suasana yang kurang kondusif untuk proses belajar Al-Qur'an. Ketegangan, sikap sungkan, dan sikap egoistis adalah beberapa kecenderungan jarak tersebut. Akibatnya baik guru maupun siswa tidak memiliki kebebasan untuk memiliki untuk mengekspresikan diri secara penuh. Kondisi seperti ini, pada akhirnya akan menyebabkan terjadi kemandulan dalam proses pengembangan ide, gagasan maupun kreatifitas dalam pembelajaran. Lebih jauh lagi, aktifitas belajar mengajar hanya akan menjadi sebuah aktifitas yang monoton, tidak menarik, dan menjadi sebuah rutinitas yang membosankan. Gerbang. Majalah Pendidikan, Edisi 5 TH II, November 2002, hlm. 36)
Salah satu metode alternatif yang dapat diterapkan untuk memberdayakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah metode "tutor sebaya". Metode ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa siswa cenderung lebih terbuka dan lebih bisa mengungkapkan tentang dirinya sendiri kepada teman-temanya. Semua kegembiraan, kegelisahan maupun kesulitan serta permasalahan yang dihadapi umumnya lebih banyak diungkapkan kepada teman-temannya daripada kepada orang dewasa (orang tua atau guru). Hal yang sama juga terjadi dalam proses pembelajaran, siswa lebih bisa dan berani mengemukakan permasalahannya kepada teman-temanya dari pada gurunya. Selain itu juga, siswa lebih terbuka, tidak canggung dan takut dalam berpendapat atau bertanya kepada teman sendiri. Lebih jauh lagi, siswa lebih di pahami dan di mengerti oleh teman-temanya daripada gurunya. (Gerbang. Majalah Pendidikan, Edisi 5 TH II, November 2002, hlm. 36)
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang timbul dan terus berkembang dalam setiap pembelajaran di kelas. Setiap permasalahan tentu membutuhkan solusi agar terpecahkan dan kendala dapat diatasi sehingga hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada harus diuraikan terlebih dahulu dan didiagnosa dan selanjutnya dilakukan praktik untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Pada kesempatan ini penulis ingin meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI SMK Adiwiyata Karanganyar melalui penelitian dengan judul Peningkatan kemampuan membaca al-qur'an siswa kelas xi materi q.s. Yunus: 40-41, dan q.s. Al maidah: 32 melalui penerapan metode tutor sebaya di smk adiwiyata karanganar
Tahun ajaran 2022/2023"
- METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa
Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menempuh prosedur dan beberapa tahap yaitu: Tahap Persiapan Tindakan, meliputi : 1) Mengadakan sharing ideas dengan guru-guru PAI dan BP di SMK Adiwiyata Karanganyar untuk mendapatkan berbagai pertimbangan dan masukan mengenai penerapan pendekatan proses dalam pembelajaran. 2) Penyiapan sarana dan media pembelajaran menulis. 3) Menyiapkan pedoman observasi terhadap proses pembelajaran menulis dengan pendekatan proses serta pedoman penilaian terhadap karangan siswa. Tahap Aplikasi Tindakan, meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi
Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu: Melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung, melaksanakan tes berupa evaluasi proses dan hasil belajar serta membuat rentang nilai hasil penilaian, membandingkan rata -- rata hasil tes mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II, siklus III dan menyimpulkan temuan -- temuan hasil observasi, yaitu catatan -- catatan lapangan.
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data.pada penelitian tindakan kelas ini digunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan sesuai data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengethui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk analisis tingkat keberhasilan atau prosentase ketuntasan belajar siswa pada tiap siklusnya, di akhir setiap siklus dilakukan evaluasi dengan memberikanl tes lisan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pelaksanaan Tindakan
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang juga merupakan peneliti memberikan penjelasan tentang materi Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 . Guru menjelaskan cara membaca Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 dengan baik dan benar. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca huruf nun sukun bila bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum mim sukun bila bertemu huruh hijaiyah dan bacaan panjang atau mad. Setelah itu diadakan tes kemampuan awal siswa dalam memahami bacaan Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 melalui tes lisan. Hasil tes lisan ini dijadikan tolok ukur kemampuan awal siswa. Berdasarkan data pada yang diperoleh menunjukkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa masih tergolong rendah. Rata -- rata kelas masih di bawah KKM yaitu sebesar 69,78 dengan prosentase ketuntasan sedang yaitu sebesar 27,78%. Pada tahap awal ini, sebanyak 13 siswa dari 18 siswa yang mengikuti tes dinyatakan belum tuntas (belum mampu membaca Al-Qur'an sesuai tajwid dan makhorijul huruf).
Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 desember 2022 di kelas XI SMK Adiwiyata Karanganyar dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sebanyak 18 siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:
- Siswa menempatkan diri bersama--sama anggota kelompoknya masing -- masing.
- Guru memberikan penjelasan cara membaca Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32 dengan baik dan benar. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca huruf nun sukun bila bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum mim sukun bila bertemu huruh hijaiyah dan bacaan panjang atau mad.
- Guru memastikan bahwa tutor pada tiap kelompok sudah memahami materi yang akan dipelajari lalu memberikan sedikit pengarahan bagaimana cara membimbing anggota -- anggota kelompoknya dalam belajar.
- Tiap kelompok memulai belajar dengan bimbingan tutornya masing -- masing. Tiap tutor diberi tanggung jawab untuk menilai tiap anggota kelompoknya, siapa yang sudah bisa memahami dan siapa yang masih belum bisa memahami materi kesebangunan. Apabila tutor menemui kesulitan dalam menjelaskan, tutor diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan guru.
- Selama pembelajaran berlangsung, guru yang sekaligus sebagai peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran pada tiap -- tiap kelompok.
- Pada akhir pembelajaran kelompok, guru memberikan evaluasi berupa tes lisan untuk mengetahui perkembangan masing -- masing siswa pada siklus I ini.
- Hasil evaluasi tes lisan kemampuan membaca selanjutnya dikonversi menjadi nilai. Ukuran keberhasilan didasarkan pada hasil tes lisan tersebut.
Setelah tahapan tindakan, tahapan selanjutnya adalah tahapan observasi atau pengamatan. Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun dan mencatat perkembangan -- perkembangan yang terjadi. Aspek yang diamati pada siswa antara lain:
- Penguasaan tiap tutor pada masing-masing kelompok terhadap materi yang dipelajari
- Kemampuan serta cara tutor menyampaikan materi dan membimbing anggota -- anggota kelompoknya
- Tanggung jawab tutor terhadap kelompoknya masing-masing
- Suasana pembelajaran dan keseriusan siswa pada tiap-tiap kelompok
- Perkembangan masing --masing siswa dalam membaca Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32
- Keberhasilan pembelajaran tiap -- tiap kelompok
Tahap akhir pada siklus I adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau tidak terjadi. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK.:Pada tahap refleksi siklus I, peneliti dan teman sejawat berdiskusi untuk mencari tahu penyebab terjadinya kekurangan-kekurangan yang terjadi selama pembelajaran. Refleksi terhadap proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran didasarkan dari hasil observasi pada siklus I dengan menfokuskan pada aspek mererapkan hukum tajwid dan makharijul huruf pada kemampuan membaca Al-qur'an pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas XI SMK Adiwiyata Karanganyar. Selama pelaksanaan siklus I sudah meningkat dari kondisi sebelum diberi tindakan, namun belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan karena terdapat beberapa permasalahan antara lain:
- Masih ada beberapa peserta didik yang belum aktif bertanya ketika belum paham dan jelas.
- Peserta didik ada yang tidak memperhatikan ketika diterangkan
- Kurangnya antusias beberapa peserta didik
- Ketika diberi tugas untuk pengulangan dirumah peserta didik tidak melakukannya.
- Guru dalam mengajar belum sesuai urutan sintaks dengan metode yang digunakan.
- Guru dalam mengajar belum trampil dalam menggunakan media.
- Suara guru ketika menerangkan belum jelas.
- Kekomunikatifan guru dengan siswa, dan kepedulian guru terhadap siswa kurang dengan adanya anak yang tidak memperhatikan ketika diajar.
Siklus II
Rencana tindakan pada siklus II ini disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I. diketahui bahwa kendala yang terjadi pada siklus I antara lain kurangnya keseriusan siswa dalam belajar, kurangnya tanggung jawab tutor terhadap pembelajaran dalam kelompoknya, kurangnya kemampuan tutor dalam mengkondisikan anggota kelompoknya serta kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan huruf-huruf yang hampir sama dan pelafalan ikhfa' haqiqi.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 3 Desember 2022 di ruang kelas XI dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 18 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti mengadakan pengamatan dan mencatat perkembangan -- perkembangan yang terjadi. Adapun hal -- hal yang diamati adalah hal -- hal yang perlu diperbaiki dari hasil Siklus I.
Adapun dalam proses pengelolaan kelas dalam mengajar guru sudah meningkat dari 75 menjadi 82,4. Artinnya tingkat mengajar guru sudah lebih baik meskipun tetap belum sempurna, seperti dalam penguasaan materi, penerapan metode, penggunaan media, performance dan pemberian motivasi akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh guru dalam pengelolaan kelas diantaranya dalam kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan, ketrampilan menggunakan media, kejelasan suara yang diucapkan, kekomunikatifan guru dengan siswa, dan kepedulian guru terhadap siswa yang tidak memperhatikan ketika dalam pembelajaran. Untuk itu peneliti ingin menindaklanjutinya pada siklus ke III.
Secara klasikal, hasil belajar kelas XI tentang penerapan ilmu tajwid dan makharijul huruf pada Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2 pada siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus I. Rata-rata kelas meningkat dari 75,89 menjadi 79,11. Prosentase ketuntasan tergolong tinggi yaitu 44,45% menjadi 77,78 meningkat sebesar 33,28 % dari siklus I. Siswa yang belum bisa mencapai KKM berkurang dari 10 siswa menjadi 5 siswa. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II termasuk signifikan.
Siklus III
Rencana tindakan pada siklus III ini disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus II. Diketahui bahwa kendala yang terjadi pada siklus II antara lain kurangnya keseriusan siswa dalam belajar, kurangnya tanggung jawab tutor terhadap pembelajaran dalam kelompoknya, kurangnya kemampuan tutor dalam mengkondisikan anggota kelompoknya serta kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan huruf-huruf yang hampir sama dan pelafalan ikhfa' haqiqi. Oleh karena itu, pada siklus II ini guru diharapkan bisa memacu semangat dan tanggung jawab tutor dalam mengajar serta memberikan penjelasan yang lebih jelas lagi tentang bagaimana membedakan huruf-huruf yang hampir sama dan melafalkan bunyi nun sukun atau tanwin serta membaca bacaan panjang atau mad.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 3 Desember 2022 di ruang kelas XI dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 18 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti mengadakan pengamatan dan mencatat perkembangan -- perkembangan yang terjadi. Adapun hal -- hal yang diamati adalah hal -- hal yang perlu diperbaiki dari hasil Siklus II.
Pada siklus III ini dalam proses pengelolaan kelas dalam mengajar guru sudah meningkat dari 82,4 menjadi 86,8. Artinnya tingkat mengajar guru meningkat semakin baik, seperti dalam penguasaan materi, penerapan metode, penggunaan media, performance dan pemberian motivasi akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh guru dalam pengelolaan kelas diantaranya dalam kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan, ketrampilan menggunakan media, kejelasan suara yang diucapkan, kekomunikatifan guru dengan siswa, dan kepedulian guru terhadap siswa yang tidak memperhatikan ketika dalam pembelajaran.
Secara klasikal, hasil belajar kelas XI tentang penerapan ilmu tajwid dan makharijul huruf pada Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2 pada siklus III ini mengalami peningkatan dari siklus II. Rata-rata kelas meningkat dari 79,11 menjadi 81,56. Prosentase ketuntasan tergolong tinggi yaitu 77,78% menjadi 100% meningkat sebesar 32,32 % dari siklus II. Seluruh siswa sudah menuntaskan hasil belajarnya. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus II ke siklus III signifikan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yang terbagi dalam tiga siklus. Di akhir setiap siklus diadakan tes kemampuan siswa secara individu untuk mengetahui perkembangan masing-masing siswa serta keberhasilan tiap kelompok dalam pembelajaran.
Hasil perhitungan menunjukkan meskipun secara klasikal rata-rata hasil belajar dan prosentase ketuntasan meningkat dari siklus II, akan tetapi secara perseorangan ada siswa yang tetap hasil belajarnya pada siklus III tetapi semua nilainya tergolong kategori tuntas.
Dari informasi di atas menunjukkan ada peningkatan yang signifikan pada setiap siklus. Berdasarkan hasil Tes baca Al-Qur'an dalam penerapan metode Tutor Sebaya, terbukti adanya peningkatan yang cukup baik mengenai kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an. Berdasarkan Tabel diketahui terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dari tahap awal atau pra siklus ke siklus I yaitu dari 69,78 menjadi 75,89 meningkat sebesar 6,1. Sedangkan prosentase ketuntasan juga meningkat yaitu dari 22,2% menjadi 44,4% meningkat sebesar 22,2%.
Demikian pula pada siklus II hasil tes lisan juga menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dengan meningkatnya rata-ratanya yaitu menjadi 79,1 atau meningkat meningkat 3,2 dari siklus I. Adapun prosentase ketuntasan pada siklus II ini juga meningkat menjadi 77,78% atau meningkat 33,3% dari siklus I.
Pada siklus III juga terdapat peningkatan pada hasil tes lisan yang menunjukkan ada peningkatan pada kemampuan membaca Q.S Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32. Pada siklus III terdapat peningkatan dari siklus II sebesar 2,4 yaitu dari 79,1 menjadi 81,56. Sedangkan pada prosentase ketuntasan meningkat signifikan yaitu 22,2% yaitu dari 77,78% menjadi 100%.
Informasi di atas menunjukkan peningkatan yang cukup baik dalam kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an disebabkan proses pembelajaran telah berjalan dengan optimal. Guru sebagai fasilitator sudah menempatkan diri dan berperan baik pada setiap pembelajaran. pada kemandirian belajar peserta didik dengan pembelajaran Tutor Sebaya sudah berjalan dengan baik. Selain itu adanya peningkatan kemampuan siswa yang cukup baik dari siklus ke siklus berikutnya.. Karena siswa sangat senang belajar Al-Qur'an melalui metode tutor sebaya karena dengan metode tutor sebaya siswa dengan siswa lainnya bisa saling bertanya jika siswa tersebut kurang memahami materi pelajaran, dan memberi kesempatan kepada siswa yang lebih pandai untuk menjadi tutor. (Remiswal, 2013:22)
Peneliti memilih metode tutor sebaya karena metode ini mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah: peserta didik dapat merasa lebih nyaman jika mendengarkan penjelasan dari tutor atau teman dekatnya sehingga yang bersangkutan lebih cepat paham dalam menerima informasi pada materi yang sedang dibahas. Dan bila ada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami konsep dan materi, mereka cenderung mempunyai keberanian untuk bertanya pada tutor atau teman dari pada guru. Ketiga, kebanyakan peserta didik selalu melakukan komunikasi dengan baik antar teman sebayanya baik di luar sekolah maupun di dalam kelas sehingga tidak adanya kecanggungan dalam bertanya dan mengemukakan pendapat saat proses belajar ataupun bermain. Keempat, adanya hubungan emotional antar peserta didik yang erat sehingga ada rasa untuk saling mendukung, keinginan saling membantu dan rasa saling menghargai antar individu.
Belajar dengan teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan dan bagi siswa yang menjadi tutor akan lebih menguasai pelajaran tersebut. Peer tutoring (tutor sebaya) merupakan bagian dari kooperative learning atau belajar bersama. Berdasarkan hasil Tes baca Al-Qur'an dalam penerapan metode Tutorial, adanya peningkatan yang cukup baik mengenai kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an.
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran tutor sebaya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa SMK Adiwiyata Karanganyar materi Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. Al Maidah : 32. Peningkatan hasil belajar sebanding dengan meningkatnya kemampuan guru dan keseriusan siswa dalam proses pembelajaran.
SARAN
Mengingat metode tutor sebaya ternyata mampu meningkatkan hasil belajar membaca al-Qur'an, diharapkan guru yang lain mau mencoba menerapkan pembelajaran tutor sebaya di kelas. Selain itu, guru hendaknya melakukan persiapan dengan baik sebelum melakukan pembelajaran terutama cara menciptakan suasana yang kondusif di kelas. Guru juga diharapkan bisa mengatasi siswa-siswa yang selalu ramai dan belum bisa serius belajar .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Basalamah, Muhammad, Soleh. 1997. Pengantar Ilmu Al-Qur'an. Semarang: Dina Utama.
Benny A. Pribadi, A. Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Gerbang. 2002. Majalah Pendidikan, Edisi 5 TH II.
Gulo, W. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Guntur, Henry, Tarigan. 1979. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
J . Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010.
John W. Creswell. 2010. Research Design, (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Maksum, dkk. 2010. Terampil Membaca dan Menulis Huruf Al-Qur'an. Pemalang: Sendang Agung.
Mujiono. Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurul, Zubad, Yaqin. 2009. Al-Qur'an Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Upaya Mencetak Anak Didik Islami. Malang: UIN Malang Press.
Poerwadarminta. 1998. Kamus Besar Bahas Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Redaksi, Tim. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Riyadh, Sa'adh. 2016. Metode Tepat Agar Anak Hafal Al-Qur'an. Solo: Pustaka Arafah.
Saebeni, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Saleh, Muntasir. 1985. Pengajaran Terprogram. Jakarta: CV. Rajawali.
Sanjaya, Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya Wina. 2006. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sawali. 2007. http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-tutor-sebaya/ [diakses 15/8/18].
Slamet, Ahmad."Tujuan Pendidikan BTQ." Makalah disampaikan dalam Bimtek Guru TPQ Sekabupaten Pekalongan Angkatan I tahun 2007 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pekalongan. 10--12 Desember 2007 (dikutip dari http://repository.iainpekalongan.ac.id/804/8/10.%20 BAB%20II.pdf.
SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan menyenangkan. Semarang: RaSail Media Grup.
Sudjana, Nana. 1991. Model-model Mengajar CBSA. Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta.
Sunhaji. 2012. Strategi Pembelajaran Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Suparno Paul. 2007. Metodologi Belajar Fisika. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H