Saat ini banyak stigma negatif yang ditujukan kepada guru yang dinilai belum bisa meningkatkan kualitas pendidikan sedangkan kesejahteraanya sudah diperhatikan dan ditingkatkan oleh pemerintah walaupun belum merata dirasakan oleh semua guru.Â
Bahkan dikalangan guru dikenal beberapa penyakit mental yang dimiliki seperti yang disampaikan oleh Mulyasa antara lain: Virus EBOLA (Enggan Belajar Otaknya Lamban), TBC (Tidak Bisa Computer), Kurap (Kurang Aplikatif), Kudis (Kurang Disiplin), Asma (Asal Masuk), Hipertensi (Hiruk Persoalkan Tentang Sertifikasi), Mual (Mutu Ujian Amat Lemah), Asam Urat (Asal Selesai Mengajar, Materi Usang Kurang Akurat), Kram (Kurang Terampil), Gatal (Galau Tanpa Alasan), Tipus (Tidak Punya Selera), Koreng (Kurang Objektif, Ribet, Enggan Bertanggung jawab), Virus SMS (Susah Melihat Orang Lain Senang), Lesu (Lemah Sumber), Liper (Lemah Ilmu Pengetahuan, Empati Rendah), Diabetes (Dihadapan Anak Bekerja Tidak Serius).
Diakui atau tidak saat ini masih banyak guru yang mengidap penyakit mental tersebut, kalau guru sudah bisa mengatasi penyakit-penyakit mental yang dituliskan di atas, maka guru tersebut patut disebut guru beda. Menjadi guru beda menjadi keniscayaan bagi siapa saja yang berprofesi sebagai guru yang dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan cita-cita bangsa ditengah persaingan global yang tidak bisa dibendung akibat semakin pesatnya kemajuan teknologi dan informasi yang terjadi saat ini.Â
Sebagai negara yang memiliki kepribadian dan beragama kita tidak bisa menerima begitu saja pengaruh global yang saat ini berseliweran, oleh karena itu kita harus menyiapkan putra-putri bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing secara global namun juga dibekali dengan norma-norma atau karakter baik bangsa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.Â
Mudah-mudahan semakin banyak guru yang membuka dirinya untuk menjadi guru beda demi terwujudnya Negara Kasatuan Republik Indonesia yang baldatun warobbungofur. Amin
*Guru Matematika di MTs Cijangkar Ciawi dan Pembina ekskul Jurnalistik MTs Cijangkar, blog bisa dikunjungi http://www.jurnalistikmtscijangkar.blogspot.com
Penulis juga aktif mengelola blog pribadi bertema Pendidikan Karakter dan dapat di kunjungi di http://www.agusnananuryana2.blogspot.com
*Penulis juga aktif sebagai pegiat Literasi Madrasah dan saat ini mengelola sebuah komunitas yang bernama KALIMAH (Komunitas Aktivis Literasi Madrasah). Website KALIMAH bisa dikunjungi melalui http://www.gokalimah.com
*Selain itu penulis juga tercatat sebagai anggota PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Website PERGUMAPI bisa dikunjungi melalui http://www. pergumapi.or.id
*Penulis juga aktif di komunitas Gumeulis (Guru Menulis) Tasikmalaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H