Keunggulan yang dimiliki oleh seseorang sebenarnya bukan karena orang tersebut lebih hebat, namun karena orang tersebut bisa mengoptimalkan semua potensinya yang tidak dilakukan oleh orang lain.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, yang dianggap sempurna oleh orang lain adalah justru yang bisa mengembangkan potensinya secara optimal sehingga berbeda dengan orang lain. Bukankah Alloh swt. telah menyampaikan bahwa ilmu yang dimiliki oleh manusia itu hanya sedikit? Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri di dunia ini, mereka mesti saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan satu sama lainnya.
Seorang yang bergelar professor belum tentu bisa menambal ban mobilnya yang bocor dengan baik, maka dia harus membawanya kepada seorang yang ahli walaupun mungkin secara akademik dia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.Â
Itulah perbedaan yang dikembangkan, sehingga manusia bisa saling membantu satu dengan yang lainnya. Kehidupan sosial manusia mutlak diperlukan untuk tetap menjaga keberadaan manusia di muka bumi ini, jika manusia sudah tidak bisa hidup bersosial maka ini adalah ciri kehancuran.
Memilih profesi sebagai guru, banyak orang yang bisa melakukannya, namun dari sekian banyak orang yang menjadi guru mungkin hanya sedikit guru yang memiliki perbedaan dengan guru-guru yang lainnya, menjadi guru beda tidak semua orang bisa melakukannya. Kenapa harus menjadi guru beda?
Melaksanakan tugas guru seperti biasa mungkin semua orang mudah melakukan, namun menjadi guru luar biasa tidak semua guru mampu melakukannya.Â
Sebetulnya dengan tugas guru yang begitu banyak sudah menunjukan perbedaan profesi guru dengan profesi lain, pekerjaan guru sebenarnya tidak terbatas ruang dan waktu, bisa 24 jam dalam sehari guru mengerjakan tugasnya sebab tugas guru bukan hanya melakukan tatap muka di kelas dan melakukan kegiatan pembelajaran untuk mentransfer ilmu pengetahuannya kepada peserta didik namun guru juga memiliki tugas mendidik kepada peserta didik yang waktu dan tempatnya tidak bisa dibatasi.Â
Setiap saat guru harus berprilaku sebagai guru, baik di keluarga, lingkungan masyarakat apalagi di lingkungan sekolah/madrasah, sebab guru adalah orang yang setiap perilakunya harus menjadi contoh dan panutan bagi semua orang tidak dibatasi oleh siswa sebagai peserta didiknya.
Menjadi guru harus siap dengan berbagai konsekwensi, tidak hanya menjadi orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni dalam bidangnya, namun guru juga secara ilmu kependidikan, secara pribadi dan sosial harus memiliki kematangan yang patut dicontoh oleh orang lain terutama oleh peserta didik yang menjadi tanggungjawab guru secara langsung di sekolah/madrasah dalam hal pendidikannya.
Menurut pengalaman penulis sebagai praktisi pendidikan, di lapangan saat ini masih banyak guru yang baru sebatas mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada peserta didik dalam menjalankan tugasnya sebagai guru dengan berbagai keterbatasan yang dimilikinya.Â
Masih banyak yang belum menyadari bahwa tugas guru tidak hanya sebatas mentransfer ilmu pengetahuan. Mereka kebanyakan hanya memperhatikan satu aspek kompetensi yang harus dikuasai dan kurang memperhatikan aspek kompetensi yang lainnya.