Dalam film Sisu, kita melihat seorang karakter kakek yang kuat dan berani. Meski usianya lanjut dan menghadapi tantangan yang luar biasa, ia tidak pernah menyerah. Ia terus melawan dengan segala keterbatasan yang ada. Karakter ini adalah simbol nyata dari sisu, sebuah semangat pantang menyerah yang melambangkan ketahanan mental luar biasa.
Pendidikan harus mampu menanamkan semangat ini pada siswa. Dengan menumbuhkan ketangguhan, kita menciptakan generasi yang cerdas secara akademis, dan juga siap menghadapi kehidupan dengan mental yang kokoh. Nilai-nilai sisu ini dapat diadaptasi oleh sistem pendidikan lain untuk memperkuat karakter siswa, sehingga mereka mampu bangkit dalam situasi sulit dan menemukan solusi yang kreatif.
Belajar dari Sisu: Strategi Penerapan dalam Pendidikan Global
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai sisu pada siswa, baik di Finlandia maupun di seluruh dunia:
1. Pendekatan Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Melibatkan siswa dalam proyek jangka panjang yang membutuhkan ketekunan, kreativitas, dan daya tahan akan mengajarkan mereka pentingnya kesabaran dan kerja keras. Dengan menghadapi tantangan nyata dalam proyek ini, siswa belajar menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab dan tidak mudah menyerah.
2. Menerapkan Growth Mindset
Growth mindset, atau pola pikir berkembang, adalah gagasan bahwa kecerdasan dan kemampuan seseorang bisa berkembang melalui usaha dan dedikasi. Dengan pola pikir ini, siswa tidak takut menghadapi kegagalan dan justru melihatnya sebagai bagian dari proses belajar yang akan membantu mereka menjadi lebih baik.
3. Pembelajaran Emosional dan Sosial
Pembelajaran ini memberikan siswa keterampilan untuk mengelola emosi, membangun hubungan positif, dan menghadapi tantangan secara produktif. Ketika siswa mampu mengelola emosi, mereka lebih mudah untuk menghadapi tekanan dan menjadi lebih tangguh.