Filosofi sisu ini diperlihatkan dalam film Sisu, di mana seorang kakek tua berjuang menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, tanpa menyerah. Meski terkesan sederhana, karakter yang ia perankan adalah simbol dari kekuatan mental yang membuatnya terus bertahan.Â
Ketangguhan inilah yang secara alami juga tertanam dalam sistem pendidikan Finlandia, menjadikannya salah satu yang terbaik di dunia. Dalam konteks pendidikan, kegigihan seperti sisu adalah kualitas yang perlu ditanamkan pada generasi muda agar mereka siap menghadapi tantangan masa depan.
Kegigihan sebagai Kunci Sukses Pendidikan Finlandia
Sistem pendidikan Finlandia sering kali mendapat pujian atas pendekatannya yang manusiawi dan fokus pada pengembangan diri. Alih-alih mengejar nilai dan persaingan ketat, Finlandia mengutamakan inklusivitas, kebahagiaan, dan kesehatan mental siswa.Â
Filosofi sisu diterapkan dalam pendidikan Finlandia melalui pemahaman bahwa belajar adalah proses yang menuntut ketekunan dan daya tahan, bukan sekadar pencapaian akademik.
Siswa di Finlandia diajarkan untuk bertahan ketika menghadapi kesulitan, baik di dalam maupun di luar kelas. Pendekatan ini membantu mereka membangun rasa percaya diri dan kemampuan menghadapi tantangan.Â
Kegigihan dan ketangguhan ini juga yang mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dan terus maju di lingkungan global yang dinamis dan penuh ketidakpastian.
Hubungan Filosofi Sisu dalam Pendidikan dan Karakter
Pendidikan menambah pengetahuan dan membentuk karakter dikaitkan dengan filosofi sisu yang mengajarkan bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, sehingga kegigihan adalah hal yang perlu dibangun sejak dini.
Dalam dunia pendidikan, menanamkan sisu berarti mengajarkan anak-anak untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, dan tantangan sebagai peluang untuk berkembang.
Sistem pendidikan Finlandia sangat menekankan pembelajaran berkelanjutan dan memberi ruang pada siswa untuk bereksperimen, berbuat salah, dan belajar dari kesalahan tersebut.