Melalui pembinaan yang baik, anak-anak bisa diajarkan untuk memahami bahwa keberanian sejati bukanlah soal menghindari otoritas atau mengambil jalan pintas yang berisiko, melainkan tentang menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati terbuka.
Salah satu tujuan utama dari kegiatan seperti Sispala adalah mengajarkan mereka bahwa alam, seperti halnya kehidupan, menuntut perhitungan yang matang dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Edukasi risiko harus menjadi bagian integral dari setiap kegiatan kepanduan, pecinta alam, atau ekstrakurikuler yang melibatkan anak muda.
Mereka perlu dilatih untuk menghadapi tekanan dan membuat keputusan yang tepat, bukan hanya dengan mengandalkan keberanian fisik, tetapi juga dengan mempertimbangkan dampak dan konsekuensi dari setiap tindakan.
Kesimpulan
Belasan tahun pengalaman saya bersama anak-anak Sispala mengajarkan satu hal yang jelas yaitu di balik semangat mereka yang membara, ada kebutuhan mendesak untuk pembinaan yang lebih dalam dan edukasi risiko yang lebih baik.
Kasus di Kali Bekasi menjadi cerminan dari perilaku impulsif anak muda yang sering kali terjebak dalam situasi yang tampak tanpa jalan keluar.
Di sinilah pentingnya peran pembina, guru, dan orang dewasa lainnya untuk membantu mereka memahami bahwa hidup ini bukan hanya soal keberanian, tetapi juga soal kebijaksanaan dalam memilih jalan yang benar.
Pada akhirnya, kita harus menyadari bahwa masa muda adalah masa belajar, masa penuh semangat dan energi, tetapi juga masa di mana pembinaan dan bimbingan sangat diperlukan agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang bijak dalam menghadapi kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H