Tertinggal dengan kondisi 1-2, bagaikan disengat lebah, kembali Timnas Muda berusaha memborbardir pertahanan Laos.
Lewat skema lemparan ke dalam Arhan Pratama pada menit ke 18, Kaptem Tim, Muhammad Ferrari berhasil memaksimalkan lemparan bola dengan sundulan yang tidak mampu diantisipasi oleh kiper Laos, Keo Oudone Souvannasangso. Skor menjadi imbang sama kuat 2-2.
Pertandingan semakin seru, kedua tim saling melakukan jual beli serangan. Timnas Indonesia yang lebih mendominasi jalannya pertandingan mulai kesulitan dengan pemain-pemain Laos bermain disiplin, ketat memainkan man to man marking alias zona marking, sehingga pemain Timnas Muda tidak mampu memainkan dan mengembangkan permainan menembus pertahanan Laos.
Memasuki menit ke 30, belum tercipta gol lagi dari kedua tim. Meski ada sejumlah peluang. Pada menit ke 35, Timnas Indonesia nyaris kebobolan lagi, beruntung serangan dari pemain Laos masih melebar dari tiang gawang Indonesia. Hingga peluit panjang dibunyikan pertanda babak pertama usai kedudukan masih imbang 2-2.
Babak kedua dimainkan, kedua kubu langsung kembali jual beli serangan. Saking semangatnya dan penasarannya seorang Marselino Ferdinan membobol gawang Laos, plus saking frustasinya menghadapi permainan Laos, di menit ke-69 Marselino melakukan kasalahan fatal dengan tackling dua kaki kepada pemain Laos. Tackling berbahaya nan telat itu mengenai kaki, bukan bola, padahal situasinya tidak terlalu berbahaya.
Tindakan Marselino itu langsung diganjar kartu merah oleh wasit asal Jepang yang malam itu mempimpin pertandingan dengan membuat beberapa keputusan kontroversial.
Dan kehilangan satu pemain, tidak mempengaruhi semangat bermain Timnas Garuda Muda. Terbukti di menit ke-72 Muhammad Ferrari kembali mampu mencetak gol lewat sundulan kepalanya memanfaatkan sepak pojok.
Aroma kemenangan mulai merasuki seluruh penonton dan pemain, namun kontroversial terjadi di menit ke-77.
Lewat skema serangan balik dari sisi kiri pertahanan Indonesia, pemain Laos mengiring bola melewati dua pemain Timnas, namun bola sudah melewati garis gawang sebelum diumpan ke rekannya dan mencetak gol balasan oleh Peeter Panthavong.
Dalam tayangan lambat jelas terlihat bola sudah melewati garis putih gawang, namun wasit asal Jepang, Hiroki Kasahara enggan melakukan cek VaR (Video Asisstant Referee) dan tetap pada keputusannya untuk mengesahkan gol Laos.
Baca Juga: Peran Ikrar Sumpah Pemuda dalam Manajemen Pendidikan