Rekan-rekan Blogger semuanya, izinkan saya untuk berbagi cerita seputar niat mengikuti Jambore GTK Hebat 2024. Memang kesalahan ini murni dari saya karena saya terlambat merevisi file yang ternyata tidak mengikuti atau jauh dari kaidah-kaidah persyaratan yang diberikan oleh panitia.Â
Jadi pertama saya sudah mengirimkan dengan semangat menyala baik itu video praktik baik dan juga naskah praktik baik pembelajaran. Baik naskah maupun video pembelajaran yang saya kirimkan, dapat dilihat disini...
Nah, beberapa hari kemudia saya tidak membuka email, disamping karena kesibukan mempersiapkan Panen Raya Hasil Karya Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10, dan juga menyelesaikan tugas di Learning Management System yang belum sepenuhnya terkirim? Karena Lokakarya 7 baru selesai dilaksanakan, baru menyelesaikan LMS-nya.
Juga karena saya dalam hari-hari tersebut mengalami masalah perut akibat minum kopi, dimana dokter sudah menyarankan saya agar tidak minum kopi lagi, namun ketika selesai Lokakarya 6, saya kebablasan minum kopi di salah satu kafe tempat kami membicarakan langkah yang diambil untuk Lokakarya 7 nantinya.
Akibatnya, saya mengalami sakit perut luar biasa hingga harus dirawat di salah satu rumah sakit. Hampir empat hari saya mengalami sakit perut, sehingga tidak nyaman untuk beraktivitas, termasuk membuka email dan memperbaiki karya yang akan saya gunakan untuk mengikuti lomba Best Practice mengikuti Jambore GTK tahun 2024.
Nah, sebagai bentuk rasa kecewa saya karena tidak dapat mengirimkan revisi, maka saya kirimkan disini saja revisi karya saya.
Best practice merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Praktik baik ini biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di ruangan Lab. Komputer. Praktik baik tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di ruangan Lab. Komputer serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Penulis merupakan pendidik di SMA Negeri 13 Medan. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice yang dilakukan di Kelas X ini akan digunakan untuk mengikuti Jambora GTK Kemendikbud, dengan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar murid pada mata pelajaran Informatika. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis.
Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyusunan best practice, langkah pertama yang dilakukan adalah melihat situasi atau kondisi yang melatarbelakangi penerapan strategi yang akan digunakan. Bedasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut :
- Peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan masalah perhitungan matematika dasar memanfaatkan Microsoft Excel.
- Peserta didik merasa bosan dengan praktik latihan Ms. Excel.
- Peserta didik terlihat kurang termotivasi menyelesaikan permasalahan perhitungan memanfaatkan Ms. Excel
- Peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Beberapa hal tersebut di atas menjadi penyebab latar belakang masalah dari praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga praktik pembelajaran menggunakan model dan media pembelajaran yang interaktif dianggap penting dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik yang rendah.
Praktik pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik pada materi Ms Excel, Perhitungan Dasar Matematika menurut penulis penting untuk disikapi penyelesaiannya, karena dengan belajar Ms. Excel menyelesaikan permasalahan dasar perhitugan sangat perlu dishare dan dicarikan solusinya sehingga memiliki keunggulan dalam kegiatan eksperimen yang membuat peserta didik lebih interaktif.
Sehingga praktik ini diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri, juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.
Penulis dalam hal ini berperan sebagai penyaji merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengolah proses pembelajaran agar berjalan dengan interaktif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Pembelajaran menggunakan model dan media yang tepat serta inovatif dapat mempermudah guru mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga diharapkan akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid sesuai dengan tujuan pembelajarn yang akan dicapai.
Langkah kedua dalam penerapan metode STAR yang dilakukan adalah melihat tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan Analisis hasil kajian wawancara, literatur dan observasi lingkungan dapat ditentukan penyebab masalah yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar dan motivasi murid pada materi pembelajaran Ms. Excel Membuat Rumus Matematika, antara lain :
- Ketersediaan Ruangan Laboratorium Komputer yang hanya satu Lab, sementara kelas yang menggunakan sarana Lab cukup banyak, sehingga penggunaan ruangan Lab tidak merata.
- Sumber belajar hanya menggunakan buku tema guru dan buku tema peserta didik.
- Pembelajaran sewaktu SMP tidak optimal.
- Motivasi belajar murid yang rendah.
- Murid kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan penyebab masalah di atas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :
- Guru Informatika saling bekerjasama membuat jadwal untuk pemakaian ruangan Lab. Komputer.
- Penggunaan media pembelajaran yang inovatif, tepat, dan menarik bagi murid.
- Menambah sumber belajar yang relevan.
- Guru harus dapat menumbuhkan motivasi belajar murid melalui proses pembelajaran yang menarik.
- Melibatkan murid dalam kegiatan pembelajaran.
Pihak yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah :
Guru selaku penyaji dalam praktik pembelajaran
Murid selaku obyek penelitian/ praktik
Langkah ketiga dalam penerapan metode STAR adalah melakukan aksi. Pada tahap ini guru melaksanakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapai tantangan yang telah ditemukan. Langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:
- Identifikasi masalah yang telah dianalisis berdasarkan hasil asessmen awal pembelajaran.
- Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu RPP, bahan ajar, media ajar, LKPD, instrumen penilaian baik berupa rubrik penilaian dan lembar penilaian hasil produk, kisi-kisi dan lembar evaluasi sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang relevan serta pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge).
- Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.
Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan, kemudian guru akan menentukan strategi yang digunakan untuk praktik pembelajaran. Strategi ini diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Strategi yang digunakan oleh penulis adalah :
1. Pemilihan Model Pembelajaran.
- Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik murid dan karakteristik materi. Guru memilih model "Pembelajaran Berdiferensiasi". Sintak-sintak "Pembelajaran Berdiferensiasi" sebagai berikut:
Orientasi murid pada masalah; Kegiatan ini murid diberikan sebuah permasalahan yang akan diselesaikan dalam kelompok pada kegiatan pembelajaran.
Mengorganisasikan murid untuk belajar; Kegiatan ini murid dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta didik secara heterogen.
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok; Kegiatan ini yang berperan adalah guru untuk membimbing murid dalam memecahkan masalah yang diberikan pada sintak sebelumnya.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; Kegiatan ini murid memperlihatkan hasil penyelesaian masalah yang telah dilakukan. Kemudian guru melakukan penilaian produk atau hasil.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kegiatan ini guru melakukan analisis dari hasil pembelajaran dengan melakukan Kuis dengan memanfaatkan media aplikasi Quizizz untuk mengetahui sampai dimana pemahaman murid terhadap materi pembelajaran.
- Proses penerapan model ini guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran. Kemudian memahami karakteristik murid dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan murid. Selanjutnya melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat di buku tema guru dan buku tema murid.
2. Pemilihan Media Pembelajaran.
- Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media adalah dengan menggunakan alat bantu ajar yaitu media infokus, laptop, dan komputer di Lab.
- Proses penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi murid. Guru menampilkan aplikasi Quizziz yang disajikan melalui LCD proyektor.
3. Pihak yang Terlibat Antara Lain :
- Guru
Guru pada penerapan ini sebagai penyaji dalam peraktik pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru anatara lain mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. - Murid
Peran murid dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Peran murid dianggap sangat penting dalam proses pembelaran karena terlibat aktif dan tidak hanya sebagai pendengar atau penerima materi dari guru secara mentah-mentah. Semua hal tersebut dapat tercermin dalam aktifitas belajar murid di dalam kelas saat guru mengajar.
4. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan untuk Melakukan Strategi :
- Memilih media pembelajaran yang menarik dan inovatif dapat dilakukan dengan mencari informasi terkait media yang interaktif untuk diterapkan dalam pembelajaran. Saya menggunakan Microsoft Excel dan aplikasi Quizziz, juga menggunakan Canva untuk membuat media pembelajaran yang di dalamnya terdapat video pembelajaran yang diunduh dari youtube dan video langkah-langkah eksperimen yang dibuat sendiri. Proses penggunaan media pembelajaran ini dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis berbagai media yang relevan, menarik dan inovatif serta memahami karakteristik murid. Sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan media ini adalah laptop, LCD proyektor.
- Memahami terhadap model PBL (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan sintak-sintek yang ada di dalamnya.
5. Meningkatkan Hasil Belajar Murid
6. Meningkatkan Motivasi Belajar Murid.
Langkah terakhir dalam penerapan metode STAR adalah melakukan refleksi dari aksi yang telah dilakukan. Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
1. Dampak Terhadap Guru
- Penggunaan media botol bahaya kabut asap untuk eksperimen dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam pembelajaran di kelas.
- Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
- Penggunaan model pembelajaran dalam penerapan aksi membuat guru semakin memahami cara untuk mengaktifkan murid dalam pembelajaran. Pada proses penerapan model pembelajaran terdapat sintak-sintak yang membuat murid lebih mandiri dan mampu mengembangkan pemikirannya dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan inovasi karya atau produk.
2. Dampak Terhadap Murid
- Pembelajaran materi Ms. Excel lanjutan untuk meningkatkan pengetahuan murid dan untuk menyelesaikan permasalahan memanfaatkan rumus Matematika sangat penting bagi murid.
- Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat murid lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran.
- Pemilihan model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada murid sangat meningkatkan keaktifan murid saat proses pembelajaran. Sehingga murid termotivasi untuk belajar.
3. Dampak Terhadap Sekolah
Penerapan aksi memang bukan suatu langkah yang besar untuk merubah atau memecahkan masalah sekolah. Hal ini merupkan langkah kecil dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana. Tetapi dari hal kecil ini akan bermanfaat dan berdampak bagi sekolah bila diterapkan dengan baik dan konsisten. Penerapan aksi akan membuat sekolah semakin berwarna dan berdampak positif bagi murid. Ditambah lagi hasil aksi berupa video yang diunggah pada youtube membuat sekolah semakin dikenal oleh masyarakat dan mendapat respon positif dari wali murid.
4. Dampak Terhadap Masyarakat/ Wali Murid
Dampak yang dirasakan orang tua murid adalah rasa semakin percaya terhadap sekolah. Melalui pembelajaran interaktif yang telah dilakukan guru dan murid kemudian hasilnya diunggah di youtube membuat orang tua murid bangga setelah melihat putra-putrinya terlihat aktif dalam pembelajaran di kelas.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilihat untuk menentukan keefektifan penerapan strategi yang telah diterapkan oleh guru antara lain :
- Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan canva interaktif membuat murid lebih termotivasi untuk belajar, karena murid dapat mengamati gambar, video dan materi dalam media tersebut. Juga pemanfaatan media Quizizz dalam membuat kuis interaktif semakin menambah pengalaman belajar dan pengetahuan murid.
- Penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam pembelajaran membuat murid menjadi tertantang untuk berpikir kritis dan mencari informasi lebih banyak dari berbagai sumber, serta lebih termotivasi terhadap materi yang diajarkan.
- Hasil belajar murid mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain :
Aspek afektif
Murid semula dalam kemandirian mengerjakan tugas dari guru masih kurang baik, kemudian mengalami perubahan tingkah laku menjadi baik/ sangat baik. Murid lebih percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mempresentasikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain maupun guru; dan murid juga mengalami kenaikan dalam kegiatan kerjasama, terlihat pada pembagian tugas secara merata pada setiap anggota kelompok. Sehingga semua anggota kelompok memiliki peran dalam mengerjakan tugas.
Aspek kognitif
Nilai murid mengalami peningkatan tuntas dalam KKM. Dikategorikan tuntas karena semua nilai murid di atas 70. Hal ini dikarenakan KKM yang telah ditetapkan adalah 75. Persentase ketuntasan siswa sebelumnya hanya 60% kemudian meningkat menjadi 100%.
Aspek psikomotor
Murid sudah mampu mempraktekkan bagaimana melakukan perhitungan matematika dasar pada Ms. Excel dengan menggunakan rumus. Sebelumnya murid hanya belajar membuat Mail Merge dan mengetik dengan Ms. Word.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penerapan strategi ini efektif karena mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar murid untuk mengikuti proses pembelajaran secara interaktif.
Pada kegiatan refleksi juga perlu diketahui respon dari orang lain terkait strategi yang digunakan pada aksi yang telah dilakukan. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan antara lain :
- Respon Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat
Respon positif terkait pelaksanaan aksi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dialami guru. Respon positif tersebut diberikan karena guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran inovatif, dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan (Canva dan Quizziz)
- Respon Murid
Murid memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan. Media pembelajaran yang digunakan menarik dan membantu dalam memahami materi pelajaran.
Keberhasilan dari penerapan strategi pada aksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari :
- Dukungan dari kepala sekolah yang tetap mengsupport guru untuk memberikan yang terbaik dalam pembelajaran.
- Penguasaan guru terhadap model pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran dalam penerapan strategi aksi. Keterampilan dalam pembuatan LKPD, bahan ajar, dan langkah-langkah pada RPP.
- Keaktifan murid dalam melakukan praktik pembelajaran dan menjawab pertanyaan dalam Quizzizz.
- Sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Ruangan Laboratorium Komputer.
Hasil penerapan strategi pada aksi ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan ini antara lain :
- Guru semakin memahami kondisi murid dan dapat mengelola kelas dengan baik.
- Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi murid dalam mengikuti pelajaran.
Demikianlah Best Practice ini saya buat dengan harapan dapat mengikuti lomba Jambore GTK 2024, namun walau tidak terkirim, setidaknya saya telah mencoba...
Semoga Bermanfaat
Salam dan Bahagia...
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H