Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Burung Jalak dan Kerbau: ASEAN Mencari "Kutu" sebagai Objek Pemersatu

18 Juni 2023   19:21 Diperbarui: 18 Juni 2023   19:50 2283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Pada Keketuaan Indonesia ASEAN 2023, Ada upaya kuat dari Indonesia untuk mengimplementasikan LCT dalam skala lebih luas. Ada respon positif dari ASEAN-5. Jika ini berhasil maka akan diperluas kesebelas negara ASEAN lainnya.

LCT selain punya kelebihan dalam hal stabilitas ekonomi: stimulasi investasi, menggairahkan ekspor, dan juga kemandirian ekonomi. Namun ada sisi negatifnya; yakni mudah dipengaruhi oleh kondisi politik negara mitra.

Jika negara mitra kondisi politiknya kurang stabil akan memicu gejolak moneternya. Dan bisa menggerus nilai mata uangnya. Ini akan merugikan negara mitra yang punya cadangan devisa mata uangnya. Di sisi lain dedolarisasi menjadi ancaman ekonomi Amerika. Pastinya sebagai negara adikuasa tidak akan tinggal diam.

Sanksi ekonomi bisa digunakan untuk menjinakkan ASEAN yang mulai bergerak liar. Ingat, semua negara pada dasarnya egois. Dan jika punya kuasa, pasti akan menggunakan kuasanya untuk menekan. Termasuk Amerika.

Maka penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi di antara negara ASEAN harus ditopang situasi politik yang stabil dan solid di antara negara-negara ASEAN sendiri.

Sudah saatnya ASEAN mandiri di segi pembayaran. Penggunaan mata uang lokal adalah keniscayaan guna memperkuat lalu lintas keuangan dan perdagangan antarnegara ASEAN. Misi untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, pastinya akan terwujud dengan upaya saling sokong satu sama lain.

Inilah jawaban bahwasanya perbedaan ekonomi, teknologi, dan SDM tidak menghalangi upaya untuk sinergi menjadi satu wadah pasar terintegrasi paling solid di dunia. Egoisme negara masih terwadahi dan kepentingan bersama juga terlaksana.

Hanya tinggal menunggu waktu, ASEAN sebagai Episentrum of Growth akan segera terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun