Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Burung Jalak dan Kerbau: ASEAN Mencari "Kutu" sebagai Objek Pemersatu

18 Juni 2023   19:21 Diperbarui: 18 Juni 2023   19:50 2283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada KTT ASEAN ke-42 Labuan Bajo, Indonesia melalui Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan mendorong integrasi sistem pembayaran lintas negara Cross Border Transaction. Transaksi Lintas Batas. Salah satunya melalui Regional Payment Connectivity (RPC). Tujuan utamanya adalah kemudahan transaksi,  menyederhanakan birokrasi dan teknis pembayaran di antara komunitas ASEAN.

Digitalisasi ekonomi dengan lahirnya inovasi alat pembayaran digital adalah solusinya. Bank Indonesia memperkenalkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai instrumen transaksi.

Jika perputaran uang cepat, akan meningkatkan aktivitas ekonomi. Distribusi uang akan mengalir ke semua negara ASEAN. Diharapkan kemakmuran akan mengikuti. Sederhananya begitu.

Sebagai gambaran nilai perdagangan ASEAN pada 2022 tembus US$2,8 triliun. Jika ini bergerak dalam lingkup ASEAN sendiri maka menjadi keuntungan dan sumber kemakmuran yang luar biasa.

Dalam kesepakatan untuk menyentuh aspek yang lebih dalam, RPC disertai  mekanisme transaksi menggunakan mata uang lokal ASEAN, Local Currency Transaction (LCT). Yakni penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan lintas negara.

Bank Indonesia sudah melakukan kerjasama LCT dengan beberapa negara: Thailand pada 2018, Malaysia pada Mei 2023, Jepang pada Agustus 2020, dan Tiongkok pada September 2020.

ASEAN dan Terobosan Sistem Pembayaran

 

Setiap negara ASEAN punya komoditas unggulan--keunggulan komparatif dibanding lainnya. Sebagai contoh Singapura unggul di bidang teknologi; Kamboja unggul produk hutan; Filipina dengan kekayaan lautnya.

ASEAN itu ibarat pasar serba ada: energi, mineral logam dan nonlogam, pangan, hasil hutan, hasil laut. Semua tersedia. Tinggal bagaimana mengelolanya dan menjualnya ke pasar ASEAN.

Jika sebelas negara bersatu dan bersepakat untuk mengakui penggunaan alat tukar nondolar Amerika (dedolarisasi) dan menggunakan mata uang lokal (LCT), maka perdagangan pastinya lebih semarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun