Teknologi tinggi tak menjamin manusia mudah menyelesaikan konflik. Manusia seolah kehilangan cara cerdasnya menangani konflik yang semakin rumit. Mereka ingin perdamaian, mereka meminta dukungan Tuhan, mereka berdoa akan keselamatan, mereka berikrar akan menyayangi orang tercinta. Namun, satu hal yang tidak dilaksanakan: memberi maaf dan meminta maaf terhadap sebuah kesalahan. Padahal dari situ akar muasal penderitaan dan kebahagiaan.
Bagaimana membangun sejuknya "surga" di panasnya "neraka"? Jadilah bijak. Kembangkan kebiasaan minta maaf dan memaafkan. Jinakkan pikiran. Kendalikan pikiran. Menapaklah di Bumi  dengan berpegang tiga hal: Jangan berfikir negatif, jangan berkata negatif dan jangan berbuat negatif. (AS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H