"Benar Mbak" jawabku
       "Pak, nginap di mana rencananya?"
      "Nginap di stasiun Mbak, pagi saya ke Ngargogondo" setelah itu komunikasi terjeda sekitar 5 menitan.
      "Gini aja deh Pak, Bapak langsung saja naik Grab, menuju penginapan malam ini"
      "maksud Mbak Cilla, aku boleh check in penginapan malam ini?"
      " Iya Pak, gak apa-apa, dari pada kedinginan di stasiun"
      "Makasih Mbak Cilla" Balasku, ada perasaan lega. Setidaknya satu masalah terurai.
Alhamdulillah pikirku, setidaknya malam ini tidak didekap kedinginan. Ku buka aplikasi Grab, mengisi tempat tujuan, melakukan scan wajah segala. Sudah lima menit saya tunggu  tidak ada respon.Â
Aku duduk, meletakkan ransel yang kemungkinan berbobot 5 kg. Ku hempaskan punggungku di kursi tunggu stasiun. Ku buka aplikasi lagi, ku tunggu 5 menit tidak ada reaksi balik. Dalam situasi semacam itu, ku letakkan HP. Aku meminum air mineral yang tersisa. Kulihat ada dua anak muda mudi yang berada dekat situ, berdiri sambil sibuk dengan Hp nya masing-masing.
"Maaf Mas, boleh nanya. Saya pesan taksi lewat Grab, kok gak bisa ya!"Â
dua anak manusia itu melihatku, dirinya sepertinya juga melakukan hal yang sama, pesan Grab.