Mohon tunggu...
Agus Pramono
Agus Pramono Mohon Tunggu... Guru

Hobi bersepeda dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI di SMK Negeri 3 Klaten

9 Januari 2023   10:35 Diperbarui: 12 Januari 2023   15:25 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DALAM MEMAHAMI MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE MAKE A MATCH DI KELAS XII TATA BUSANA 3 SMK NEGERI 3 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020

 

 

Disusun Oleh:

Agus Pramono, S.Pd

 

SMK NEGERI 3 KLATEN

2020

ABSTRAK

Agus Pramono S.Pd., 2020, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PAI Dalam Memahami Materi Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia Melalui Metode Make A Match Di Kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/ 2020. 

Penelitian Tindakan Kelas pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten yang dilatarbelakangi observasi awal yang menunjukan rendahnya hasil belajar peserta didik, dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata hasil tes pra siklus peserta didik pada pokok bahasan Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia yaitu 66,45. Rata-rata nilai tersebut masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Hal ini menunjukkan masih rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Oleh karena itu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode pembelajaran Make A Match.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaan metode pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus di kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten melalui penerapan metode pembelajaran Make A Match pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

Motode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten yang berjumlah 16 peserta didik. Pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa lembar observasi keterlaksanaan metode pembelajaran Make A Match. Sedangkan data kuantitatif berupa data yang diperoleh dari 1) persentase keterlaksanaan metode pembelajaran yang diperoleh dari jumlah jawaban Ya dan Tidak pada lembar observasi, 2) jumlah skor yang diperoleh dari  lembar observasi peserta didik dan 3) peningkatan hasil belajar yang diperoleh hasil pretest dan posttest hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1) keterlaksanaan metode pembelajaran Make A Match pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia  berkategori  sangat  baik,  2)  hasil  belajar  peserta  didik  pada  materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia setiap siklus mengalami peningkatan hasil  belajar,  setelah  diterapkan  metode  pembelajaran  Make  A  Match.  Hasil belajar peserta didik pada siklus I adalah dengan rata-rata nilai 70,00 masih berada pada kategori cukup. Kemudian Hasil belajar peserta didik pada siklus II adalah dengan rata-rata nilai 73,125 dan masih kategori cukup walaupun mengalami peningkatan. Dan kemudian Hasil belajar peserta didik pada siklus III dengan rata-rata nilai 78,25 (kategori baik) dan di atas KKM yang ditentukan yaitu 75. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I, II, dan III. Penerapan metode pembelajaraan Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mempelajari materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Make A Match. Hasil Belajar. Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia

 

Latar Belakang Masalah

  •  Sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa  dan  keadaan  manusia  di  masa  lampau  dan  ada kaitannya  dengan  keadaan  masa kini.  Sejarah  juga merupakan pengetahuan mengenai hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa   masa   lampau.   Adapun   sejarah   peradaban   Islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan Islam dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban Islam. Dalam perspektif Islam, manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki kedudukan dan peran inti.
  • Pada   jenjang   pendidikan   Sekolah   menengah   Kejuruan   atau disingkat SMK, Sejarah peradaban Islam merupakan salah satu cabang atau aspek dari mata pelajaran Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti yang harus dipelajari oleh siswa. Mempelajari sejarah peradaban Islam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan iman serta memberi bekal dalam kehidupan siswa terhadap agama Islam.
  • Di dalam pembelajaran PAI terutama pada penyampaian materi pelajaran aspek sejarah peradaban Islam kepada siswa SMK bukanlah perkara yang mudah. Karena materi sejarah peradaban islam lebih banyak pada hafalan atau mengingat akan pengetahuan sejarah. Fakta dilapangan menjelaskan bahwa rata-rata siswa SMK secara umum lebih menyukai pembelajaran yang bersifat terapan, sehingga siswa bisa terlibat langsung dalam pembelajaran dan tidak hanya sebagai obyek melainkan sebagai subyek.
  • Pada umumnya praktek pembelajaran PAI di sekolah-sekolah termasuk pada jenjang SMK lebih menekankan pada metode mengajar yang bersifat informatif yaitu guru menyampaikan secara lisan atau ceramah dan siswa mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru. Karena metode ceramah ini merupakan metode yang yang paling disukai oleh guru serta mudah dilaksanakan. Sehingga komunikasi yang terbangun antara guru dan siswa hanya satu arah, dan pembelajaran yang terjadi berpusat pada guru(teacher centered).
  • Tentunya  sangat  membosankan  ketika  pembelajaran  PAI  pada aspek sejarah  Peradaban  Islam  disampaikan  dengan  metode tradisional yaitu dengan ceramah. Sehingga banyak siswa yang ngantuk, kurang semangat  dan  motivasi  belajar  berkurang.  Dengan  kondisi  sisa  yang seperti itu menyebabkan tingkat pemahaman tentang sejarah peradaban islam minim dan pada akhirnya nilai hasil belajar siswa jatuh atau jelek dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).
  • Permasalahan  yang seperti itu juga dialami oleh siswa di SMK Negeri  3 Klaten.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  rendahnya  pencapaian ulangan harian mata pelajaran PAI materi sejarah peradaban islam di Indonesia khususnya siswa kelas XII Tata Busana 3 yang rerata nilainya masih di  bawah  KKM  yang  ditetapkan  yaitu 75. Dengan  bercermin dari permasalahan itu, penulis berusaha menerapkan pendekatan belajar dan metode yang berbeda dari sebelumnya  guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sejarah peradaban islam di indonesia.
  • Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi sejarah peradaban islam di indonesia adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang variatif serta melibatkan siswa untuk aktif. Dengan melibatkan siswa untuk aktif dipembelajaran, menjadikan   kegiatan pembelajaran PAI jadi hidup dan bermakna. Pembelajaran tidak hanya dikuasai oleh guru semata melainkan siswa juga dilibatkan untuk aktif.
  • Dengan melibatkan siswa untuk aktif di pembelajaran tentunya bisa mendorong  dan  memotivasi  siswa  untuk  mengembangkan  komunikasi serta interaksi sosial antar siswa. Dengan terbangunnya interaksi sosial dan komunikasi antar siswa maka materi akan tersampaikan dengan maksimal sehingga akan terwujud tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI aspek sejarah peradaban islam.
  • Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu memotivasi serta mengembangkan komunikasi dan interaksi sosial siswa adalah pembelajaran kooperatif yaitu pendekatan pembelajaran yang digunakan yang terfokus pada penggunaan kelas kecil, sehingga komunikasi serta interaksi sosial siswa bisa berjalan dengan maksimal. Komunikasi dan interaksi sosial antar siswa berjalan dengan baik tentunya akan melahirkan kerjasama dalam mencapi tujuan belajar.
  • Pendekatan pembelajaran yang kooperatif pada mata pelajaran PAI terutama pada materi sejarah Peradaban Islam di indonesia banyak macam metode yang bisa digunakan. Salah satunya adalah metode make a match. Yaitu metode  yang menekankan  keaktifan  dan  kerjasama siswa  dalam membangun sebuah pemahaman akan pengetahuan. Adapun teknisnya metode make a match ini adalah setiap siswa mencari pasangan yang pas sesuai dengan kartu yang dimiliki, dimana kartu tersebut berisi jawaban dan soal.
  • Dengan demikian, setelah penelitian dilakukan diharapkan hasil belajar peserta didik bisa meningkat, yaitu dapat membantu peserta didik dalam memahami materi sejarah perkembangan islam di indonesia. Dan Selain itu, penulis diharapkan memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode take a match dalam pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia.
  • Berdasarkan uraian diatas, kajian keilmuan ini terfokus pada perbakan hasil pembelajaran mengenai penguasaan siswa terhadap Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia yang dikemas dalam bentuk penelitian Tindakan kelas dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DALAM MEMAHAMI MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE MAKE A MATCH DI KELAS XII TATA BUSANA 3 SMK NEGERI 3 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020.

Metode Penelitian

Setting Penelitian

Tempat Penelitian

  • Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Negeri 3 Klaten dengan alamat di Jl. Merbabu no. 11, Desa Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Subyek Penelitian

  • Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XII program keahlian Tata Busana SMK Negeri 3 Klaten dengan jumlah 16 siswa yang seluruhnya adalah putri.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

  • Observasi atau pengamatan, merupakan suatu proses kompleks yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar dan dalam situasi tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan. Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas.
  • Tes, merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban testi sebagai alat ukur dalam proses penilaian maupun evaluasi dan mempunyai peran penting untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan bakat atau kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok. Dalam proses belajar tes digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Tes yang digunakan dalam siklus I berbentuk pilihan ganda, siklus II dan III berbentuk uraian singkat.
  • Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian, seperti foto aktivitas siswa serta data yang relevan sebagai penunjang penelitian.
  • Prosedur Tindakan
  • Penelitian dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1.   Siklus 1

Siklus    pertama    dalam    penelitian    terdiri    dari    perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan. Beberapa persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan siklus antara lain:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan  metode  pembelajaran  Make  a  Match  pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia.

2) Mempersiapkan  alat  evaluasi  (tes)  yaitu  berupa  tes  yang dilakukan pada setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam pembelajaran

3) Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Berupa proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

c. Tahap Observasi

Pada  tahap  ini  dilaksanakan  observasi  terhadap pelaksanaan  tindakan  dengan  menggunakan  lembar  observasi yang telah dibuat baik kepada guru maupun kepada peserta didik. Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu peneliti dan guru PAI.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dikumpulkannya semua bentuk data yang memberikan informasi mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan metode Make a Match untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Setelah dilakukan refleksi maka disusun rencana berdasarkan informasi yang terjadi dalam siklus 1 untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya begitu seterusnya pada setiap siklus. Hingga tindakan dirasakan telah mencapai hasil yang maksimal.

 2.   Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

Adapun   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   dalam   tahapan perencanan adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dengan menerapkan metode pembelajaran Make a Match pada materi sejarah perkembangan islam di indonesia

2) Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3) Membuat alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan   yang   akan   dilakukan   dalam   tahap   ini   adalah pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Berupa proses pembelajaran  sesuai  dengan  silabus  dan  RPP  pada  materi memahami materi sejarah perkembangan islam di indonesia.

c. Observasi

Pada  tahap  ini  dilaksanakan  observasi  terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang  telah  dibuat  baik  kepada  guru  maupun  kepada  peserta didik. Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu peneliti dan guru PAI lainnya.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil observasi dan tes.

3.   Siklus 3

a. Tahap Perencanaan

Adapun   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   dalam   tahapan perencanan adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dengan menerapkan metode pembelajaran Make a Match pada materi sejarah perkembangan islam di indonesia

2)   Membuat  lembar  observasi  guru  dan  lembar  observasi peserta  didik  yang  digunakan  untuk  mengamati  aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3)   Membuat alat Evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Berupa proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada materi memahami materi sejarah perkembangan islam di indonesia.

c. Observasi

Pada  tahap  ini  dilaksanakan  observasi  terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat baik kepada guru maupun kepada siswa. Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu peneliti dan guru PAI lainnya.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil observasi dan tes

  • Indikator Keberhasilan Tindakan
  • Keberhasilan tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran diindikasikan dengan ketuntasan hasil belajar siswa pada materi sejarah perkembangan islam di indonesia yang mencapai 75% dengan nilai kriteria ketuntasan minimal 75.
  • Sumber Data
  • Sumber data dari penelitian ini berasal dari peserta didik sebagai informan utama dan guru pengampu mata pelajaran serta guru sejawat sebagai informan tambahan
  • Hasil Penelitian dan Pembahasan

Siklus I

  • Pelaksanaan PTK pada siklus ini diawali dengan penyusunan RPP sebagai perencanaan pembelajaran. Dalam siklus I penulis menerapkan tindakan sebagai berikut. Guru mengelompokkan peserta didik yang berjumlah 16 orang menjadi  2    kelompok  besar  beranggotakan  masing  –  masing  8 peserta didik tiap kelompok, kemudian secara berkelompok peserta didik diminta memahami materi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia yang diberikan dengan membaca. Masing – masing kelompok  diminta  untuk  membuat  catatan  kecil  tentang  materi sejarah perkembangan islam di indonesia. Kemudian guru membagi kartu soal dan kartu jawaban kepada peserta didik. Dan masing– masing anggota kelompok mendapat kartu soal, dan kelompok yang lain mendapat kartu jawaban. Kemudian peserta didik diminta untuk mencari pasangan atau mencocokkan antara kartu jawaban dengan kartu  soal.  Kegiatan  tersebut  dilakukan  berulang-ulang  sampai peserta didik memahami soal dan jawaban yang dicocokkan.
  • Dalam pelaksanaan siklus I terjadi peningkatan yang  cukup  signifikan  nilai  pemahaman  Materi  Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada siswa kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten jika dibandingkan dengan nilai hasil tes pra – siklus dengan rincian sebagai berikut; siswa yang memperoleh nilai kategori Kurang   yaitu sejumlah 3  peserta didik (18,75%) dari yang sebelumnya 5 peserta didik (31,25%); kategori Cukup masih sama yaitu 6 peserta didik (37,5%), kategori Baik 4 peserta didik (25%) dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75%) dan  kategori  Sangat  Baik  3  peserta  didik  (18,75%)  dari  yang sebelumnya 2 peserta didik (12,5%).
  • Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020. Penulis, dalam hal ini Guru, dibantu oleh satu observer, yaitu teman peneliti. Hal ini dilakukan agar hasil observasi dapat lebihbaik karena segala tindakan dan aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dapat terpantau oleh observer.
  • Observasi terhadap peserta didik saat pembelajaran meliputi dua aspek perilaku, yaitu perilaku positif dan perilaku negatif.
  • Pada siklus I ini, terdapat beberapa perilaku peserta didik yang dapat terdeskripsimelalui observasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi setiap aspekyang telah diobservasi oleh peneliti dengan bantuan seorang teman.
  • Aspek pertama, yaitu peserta didik siap megikuti pembelajaran dikatakan sangat baik atau sebesar 100%. Semua peserta didik tampak sudah siap megikuti pembelajaran. Hal ini tampak saat peneliti memasuki ruangan, dilanjutkan dengan apersepsi,  dan  penyampaian  tujuan  pembelajaran,  serta kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik. Sikap peserta didik secara alamiah sudah terkondisikan dengan sendirinya.
  • Aspek kedua, yaitu peserta didik memperhatikan penjelasan guru dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu (berbicara dengan teman, melamun,tertidur). Selama pembelajaran berlangsung 9 peserta didik atau 56,25% memperhatikan penjelasan guru. Hanya 7 peserta didik atau 43,75% tidak serius mendengarkan penjelasan guru. Peserta didik lebih memilih melamun, berbicara dengan teman sebelah, dan ada juga yang mengantuk sehingga kurang konsentrasi.
  • Aspek ketiga, yaitu peserta didik berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan dari guru saat diskusi kelas sedang berlangsung. Sebanyak 10 peserta didik atau 62,5% berpartisipasi aktif saat diskusi kelas berlangsung. Sedangkan 6 peserta didik atau   37,5   %   memilih   pasif   saat   kegiatan   diskusi   kelas berlangsung.
  • Aspek keempat, yaitu peserta didik aktif bertanya mengenai materi pembelajaran.Hasil dari observasi hanya 8 peserta didik atau 50% yang aktif bertanya mengenai materiyang disampaikan oleh guru. Sisanya cenderung pasif.

Siklus II

  • Perencanaan pada siklus kedua dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia, mempersiapkan alat evaluasi (tes) yaitu berupa tes yang dilakukan pada setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam pembelajaran, membuat lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
  • Pada tahap ini dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia dan melaksanakan tes akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran
  • Dalam siklus kedua ini tindakan yang dilakukan masih sama seperti pada siklus pertama yaitu penggunaan metode Make a Match pada pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia, hanya saja ada perbedaan sedikit yaitu kelompok yang dibuat lebih kecil dengan tujuan agar peserta didik lebih fokus pada proses pembelajaran berlangsung
  • Terjadi  peningkatan perolehan nilai pemahaman materi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada tes siklus pertama. terjadi peningkatan yang cukup signifikan nilai pemahaman Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten pada siklus 2 jika dibandingkan dengan nilai hasil tes siklus 1 dengan rincian sebagai berikut; peserta didik yang memperoleh nilai kategori Kurang  yaitu sejumlah 2 peserta didik (12,5%) dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75%); kemudian kategori Cukup 3 peserta didik (18,75%), dari yang sebelumnya 6 peserta didik (37,5), kemudian kategori Baik 7 peserta didik (43,75%) dari yang sebelumnya 4 peserta didik (25%) dan kategori Sangat Baik 4 peserta didik (25%) dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75%).
  • Pada tahap Siklus 2 ini di dapatkan    data    yang menggambarkan     hasil belajar peserta didik mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan metode Make a Match untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Hasil belajar yang  didapat  peserta didik sebagai berikut;   siswa yang memperoleh nilai kategori Kurang  yaitu sejumlah 2 peserta didik (12,5%), kemudian kategori Cukup 3 peserta didik (18,75%), kategori Baik 7 peserta didik (43,75%) dan kategori Sangat Baik 4 peserta  didik  (25%).  Dengan  melihat  hasil  tersebut  masih  ada peserta didik yang memperoleh hasil belajar kurang dari KKM yang ditentukan yaitu ada 5 peserta didik.

Siklus III

  • Dalam siklus ketiga ini tindakan yang dilakukan masih sama seperti  pada  siklus  pertama  dan  kedua  yaitu  penggunaan  metode Make  a  Match  pada  pembelajaran  materi  sejarah  perkembangan islam di indonesia, hanya saja ada perbedaan sedikit yaitu kelompok yang dibuat lebih kecil lagi dari siklus kedua serta materi pembelajaran sedikit bertambah luas
  • Hasil tes siklus 3 tersebut terjadi peningkatan perolehan  nilai pemahaman materi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia  yang  cukup  signifikan  jika  dibandingkan  dengan  hasil yang diperoleh pada tes siklus pertama dan kedua
  • Terjadi peningkatan yang cukup signifikan nilai pemahaman Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada siswa kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten pada  siklus  3  jika  dibandingkan dengan nilai hasil tes siklus 1 dengan rincian sebagai berikut; siswa yang memperoleh nilai kategori Kurang   yaitu sejumlah 0 peserta didik (0%) dari yang sebelumnya 2 peserta didik (12,5%); kemudian kategori Cukup 1 peserta didik (6,25%), dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75), kemudian kategori Baik 11 peserta didik (68,75%)  dari  yang  sebelumnya  7  peserta  didik  (43,75%)  dan kategori  Sangat  Baik  4  peserta  didik  (25%)  masih  sama  dengan siklus kedua.
  • Pada tahap Siklus 3 ini di dapatkan data yang menggambarkan hasil belajar peserta didik mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan metode Make a Match untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Hasil belajar yang didapat  peserta didik   sebagai berikut;  peserta didik  yang memperoleh nilai kategori Kurang  yaitu sejumlah 0 peserta didik (0%), kemudian kategori Cukup 1 peserta didik (6,25%), kategori Baik 11 peserta didik (68,75%) dan kategori Sangat Baik 4 peserta didik (25%). Dengan melihat hasil tersebut masih ada peserta didik yang memperoleh hasil belajar dengan nilai cukup yaitu 1 orang. Walaupun nilai cukup masih masuk kategori dibawah KKM, tetapi hasil belajar peserta didik menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik.

Kesimpulan

  • Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat diambil disimpulan sebagai berikut.
  • Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 yang meliputi pre – tes, tes akhir siklus I, tes akhir siklus II dan tes akhir siklus III. Hasil pre – tes menunjukkan rerata nilai 66,45 atau termasuk kategori cukup. Pada hasil akhir siklus I menunjukkan rerata nilai yang dicapai   peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 sebesar 70,00 atau masih dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II rerata nilai yang dicapai menjadi 73,125 dan kategori cukup dan selanjutnya pada siklus III rerata nilai yang dicapai menjadi 78,25 dan masuk kategori baik atau sudah mencapai batas KKM yang ditentukan yaitu 75. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match.
  • Peningkatan  hasil  tes  peserta  didik  juga  diikuti  dengan  perubahan  perilaku peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 ke arah positif setelah dilaksanakan pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match. Pada saat pembelajaran siklus I peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran. Akan tetapi, masih ada beberapa peserta didik yang cenderung pasif dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Peserta didik juga masih senang berbicara dengan teman sebelahnya, dan melamun. Pada saat pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match siklus II perilaku peserta didik berubah. Peserta didik lebih bersemangat, antusias, dan bersungguh- sungguh ketika mengikuti pembelajaran. Perilaku negatif pada siklus I hampir sudah tidak tampak lagi dan berubah menjadi perilaku positif pada siklus II. Dan ada perubahan perilaku yang drastis ke arah positif pada siklus III. Peserta didik lebih antusias dan memperhatikan di dalam proses pembelajaran materi materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match.Hal ini tampak ketika peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru dengan bersungguh-sungguh, peserta didik juga aktif dalam proses pembelajaran dari awal hingga refleksi, peserta didik serius ketika menerapkan metode pembelajaran Make A Match di dalam mencari informasi pengetahuan.. Ternyata pemilihan kegiatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan minat dan selera peserta didik dapat mengubah perilaku peserta didik dari negatif menjadi positif

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ismail dkk (Ed).(2001). Paradigma Pendidikan Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Al Syaibany, Al Toumy (1979). Falsafah pendidikan Islam(Hasan langgulung, Terjemahan). Bandung:Bulan Bintang

Silberman, Melvin (2004). Active Learning:101 caraBelajar Siswa Aktif (Raissul Muttaqin, Terjemahan). Bandung:Nusamedia

Abdul madjid dan Dian Andayani (2004). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung:Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin (2005). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Subana dkk (2000). Statistik Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia

Sudijono, Anas (2003). Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Shofan (2004). Pendidikan Berparadigma Profetik. Yogyakarta: Irsicod

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun