Mohon tunggu...
Agus Pramono
Agus Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi bersepeda dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI di SMK Negeri 3 Klaten

9 Januari 2023   10:35 Diperbarui: 12 Januari 2023   15:25 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

c. Observasi

Pada  tahap  ini  dilaksanakan  observasi  terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat baik kepada guru maupun kepada siswa. Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu peneliti dan guru PAI lainnya.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil observasi dan tes

  • Indikator Keberhasilan Tindakan
  • Keberhasilan tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran diindikasikan dengan ketuntasan hasil belajar siswa pada materi sejarah perkembangan islam di indonesia yang mencapai 75% dengan nilai kriteria ketuntasan minimal 75.
  • Sumber Data
  • Sumber data dari penelitian ini berasal dari peserta didik sebagai informan utama dan guru pengampu mata pelajaran serta guru sejawat sebagai informan tambahan
  • Hasil Penelitian dan Pembahasan

Siklus I

  • Pelaksanaan PTK pada siklus ini diawali dengan penyusunan RPP sebagai perencanaan pembelajaran. Dalam siklus I penulis menerapkan tindakan sebagai berikut. Guru mengelompokkan peserta didik yang berjumlah 16 orang menjadi  2    kelompok  besar  beranggotakan  masing  –  masing  8 peserta didik tiap kelompok, kemudian secara berkelompok peserta didik diminta memahami materi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia yang diberikan dengan membaca. Masing – masing kelompok  diminta  untuk  membuat  catatan  kecil  tentang  materi sejarah perkembangan islam di indonesia. Kemudian guru membagi kartu soal dan kartu jawaban kepada peserta didik. Dan masing– masing anggota kelompok mendapat kartu soal, dan kelompok yang lain mendapat kartu jawaban. Kemudian peserta didik diminta untuk mencari pasangan atau mencocokkan antara kartu jawaban dengan kartu  soal.  Kegiatan  tersebut  dilakukan  berulang-ulang  sampai peserta didik memahami soal dan jawaban yang dicocokkan.
  • Dalam pelaksanaan siklus I terjadi peningkatan yang  cukup  signifikan  nilai  pemahaman  Materi  Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada siswa kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten jika dibandingkan dengan nilai hasil tes pra – siklus dengan rincian sebagai berikut; siswa yang memperoleh nilai kategori Kurang   yaitu sejumlah 3  peserta didik (18,75%) dari yang sebelumnya 5 peserta didik (31,25%); kategori Cukup masih sama yaitu 6 peserta didik (37,5%), kategori Baik 4 peserta didik (25%) dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75%) dan  kategori  Sangat  Baik  3  peserta  didik  (18,75%)  dari  yang sebelumnya 2 peserta didik (12,5%).
  • Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020. Penulis, dalam hal ini Guru, dibantu oleh satu observer, yaitu teman peneliti. Hal ini dilakukan agar hasil observasi dapat lebihbaik karena segala tindakan dan aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dapat terpantau oleh observer.
  • Observasi terhadap peserta didik saat pembelajaran meliputi dua aspek perilaku, yaitu perilaku positif dan perilaku negatif.
  • Pada siklus I ini, terdapat beberapa perilaku peserta didik yang dapat terdeskripsimelalui observasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi setiap aspekyang telah diobservasi oleh peneliti dengan bantuan seorang teman.
  • Aspek pertama, yaitu peserta didik siap megikuti pembelajaran dikatakan sangat baik atau sebesar 100%. Semua peserta didik tampak sudah siap megikuti pembelajaran. Hal ini tampak saat peneliti memasuki ruangan, dilanjutkan dengan apersepsi,  dan  penyampaian  tujuan  pembelajaran,  serta kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik. Sikap peserta didik secara alamiah sudah terkondisikan dengan sendirinya.
  • Aspek kedua, yaitu peserta didik memperhatikan penjelasan guru dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu (berbicara dengan teman, melamun,tertidur). Selama pembelajaran berlangsung 9 peserta didik atau 56,25% memperhatikan penjelasan guru. Hanya 7 peserta didik atau 43,75% tidak serius mendengarkan penjelasan guru. Peserta didik lebih memilih melamun, berbicara dengan teman sebelah, dan ada juga yang mengantuk sehingga kurang konsentrasi.
  • Aspek ketiga, yaitu peserta didik berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan dari guru saat diskusi kelas sedang berlangsung. Sebanyak 10 peserta didik atau 62,5% berpartisipasi aktif saat diskusi kelas berlangsung. Sedangkan 6 peserta didik atau   37,5   %   memilih   pasif   saat   kegiatan   diskusi   kelas berlangsung.
  • Aspek keempat, yaitu peserta didik aktif bertanya mengenai materi pembelajaran.Hasil dari observasi hanya 8 peserta didik atau 50% yang aktif bertanya mengenai materiyang disampaikan oleh guru. Sisanya cenderung pasif.

Siklus II

  • Perencanaan pada siklus kedua dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia, mempersiapkan alat evaluasi (tes) yaitu berupa tes yang dilakukan pada setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam pembelajaran, membuat lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
  • Pada tahap ini dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia dan melaksanakan tes akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran
  • Dalam siklus kedua ini tindakan yang dilakukan masih sama seperti pada siklus pertama yaitu penggunaan metode Make a Match pada pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia, hanya saja ada perbedaan sedikit yaitu kelompok yang dibuat lebih kecil dengan tujuan agar peserta didik lebih fokus pada proses pembelajaran berlangsung
  • Terjadi  peningkatan perolehan nilai pemahaman materi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada tes siklus pertama. terjadi peningkatan yang cukup signifikan nilai pemahaman Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten pada siklus 2 jika dibandingkan dengan nilai hasil tes siklus 1 dengan rincian sebagai berikut; peserta didik yang memperoleh nilai kategori Kurang  yaitu sejumlah 2 peserta didik (12,5%) dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75%); kemudian kategori Cukup 3 peserta didik (18,75%), dari yang sebelumnya 6 peserta didik (37,5), kemudian kategori Baik 7 peserta didik (43,75%) dari yang sebelumnya 4 peserta didik (25%) dan kategori Sangat Baik 4 peserta didik (25%) dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75%).
  • Pada tahap Siklus 2 ini di dapatkan    data    yang menggambarkan     hasil belajar peserta didik mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan metode Make a Match untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Hasil belajar yang  didapat  peserta didik sebagai berikut;   siswa yang memperoleh nilai kategori Kurang  yaitu sejumlah 2 peserta didik (12,5%), kemudian kategori Cukup 3 peserta didik (18,75%), kategori Baik 7 peserta didik (43,75%) dan kategori Sangat Baik 4 peserta  didik  (25%).  Dengan  melihat  hasil  tersebut  masih  ada peserta didik yang memperoleh hasil belajar kurang dari KKM yang ditentukan yaitu ada 5 peserta didik.

Siklus III

  • Dalam siklus ketiga ini tindakan yang dilakukan masih sama seperti  pada  siklus  pertama  dan  kedua  yaitu  penggunaan  metode Make  a  Match  pada  pembelajaran  materi  sejarah  perkembangan islam di indonesia, hanya saja ada perbedaan sedikit yaitu kelompok yang dibuat lebih kecil lagi dari siklus kedua serta materi pembelajaran sedikit bertambah luas
  • Hasil tes siklus 3 tersebut terjadi peningkatan perolehan  nilai pemahaman materi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia  yang  cukup  signifikan  jika  dibandingkan  dengan  hasil yang diperoleh pada tes siklus pertama dan kedua
  • Terjadi peningkatan yang cukup signifikan nilai pemahaman Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada siswa kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten pada  siklus  3  jika  dibandingkan dengan nilai hasil tes siklus 1 dengan rincian sebagai berikut; siswa yang memperoleh nilai kategori Kurang   yaitu sejumlah 0 peserta didik (0%) dari yang sebelumnya 2 peserta didik (12,5%); kemudian kategori Cukup 1 peserta didik (6,25%), dari yang sebelumnya 3 peserta didik (18,75), kemudian kategori Baik 11 peserta didik (68,75%)  dari  yang  sebelumnya  7  peserta  didik  (43,75%)  dan kategori  Sangat  Baik  4  peserta  didik  (25%)  masih  sama  dengan siklus kedua.
  • Pada tahap Siklus 3 ini di dapatkan data yang menggambarkan hasil belajar peserta didik mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan metode Make a Match untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Hasil belajar yang didapat  peserta didik   sebagai berikut;  peserta didik  yang memperoleh nilai kategori Kurang  yaitu sejumlah 0 peserta didik (0%), kemudian kategori Cukup 1 peserta didik (6,25%), kategori Baik 11 peserta didik (68,75%) dan kategori Sangat Baik 4 peserta didik (25%). Dengan melihat hasil tersebut masih ada peserta didik yang memperoleh hasil belajar dengan nilai cukup yaitu 1 orang. Walaupun nilai cukup masih masuk kategori dibawah KKM, tetapi hasil belajar peserta didik menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik.

Kesimpulan

  • Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat diambil disimpulan sebagai berikut.
  • Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 yang meliputi pre – tes, tes akhir siklus I, tes akhir siklus II dan tes akhir siklus III. Hasil pre – tes menunjukkan rerata nilai 66,45 atau termasuk kategori cukup. Pada hasil akhir siklus I menunjukkan rerata nilai yang dicapai   peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 sebesar 70,00 atau masih dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II rerata nilai yang dicapai menjadi 73,125 dan kategori cukup dan selanjutnya pada siklus III rerata nilai yang dicapai menjadi 78,25 dan masuk kategori baik atau sudah mencapai batas KKM yang ditentukan yaitu 75. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match.
  • Peningkatan  hasil  tes  peserta  didik  juga  diikuti  dengan  perubahan  perilaku peserta didik kelas XII Tata Busana 3 SMK Negeri 3 Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 ke arah positif setelah dilaksanakan pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match. Pada saat pembelajaran siklus I peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran. Akan tetapi, masih ada beberapa peserta didik yang cenderung pasif dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Peserta didik juga masih senang berbicara dengan teman sebelahnya, dan melamun. Pada saat pembelajaran materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match siklus II perilaku peserta didik berubah. Peserta didik lebih bersemangat, antusias, dan bersungguh- sungguh ketika mengikuti pembelajaran. Perilaku negatif pada siklus I hampir sudah tidak tampak lagi dan berubah menjadi perilaku positif pada siklus II. Dan ada perubahan perilaku yang drastis ke arah positif pada siklus III. Peserta didik lebih antusias dan memperhatikan di dalam proses pembelajaran materi materi sejarah perkembangan islam di indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match.Hal ini tampak ketika peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru dengan bersungguh-sungguh, peserta didik juga aktif dalam proses pembelajaran dari awal hingga refleksi, peserta didik serius ketika menerapkan metode pembelajaran Make A Match di dalam mencari informasi pengetahuan.. Ternyata pemilihan kegiatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan minat dan selera peserta didik dapat mengubah perilaku peserta didik dari negatif menjadi positif

 

 

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun