Penekanan pada pemahaman yang lebih dalam tentang keberadaan Tuhan tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional memberikan sudut pandang yang baru dan menggelitik, menjadikan novel ini menarik untuk diikuti. Pertanyaan filosofis yang diajukan oleh Jena tentang keberadaan Tuhan dan kebenaran memperluas cakrawala pemikiran pembaca. Konflik internal Jena yang mencerminkan pertarungan antara berbagai perspektif dan nilai membuat tulisan ini mencerahkan dan membawa refleksi yang dalam tentang kerumitan kebenaran dalam kehidupan.
Secara keseluruhan, novel ini berhasil menggugah pikiran pembaca untuk mempertanyakan keyakinan dan membuka diri terhadap beragam sudut pandang. Banyak pertanyaan yang hadir, seperti "bagaimana nasib Niko Ardana yang masih terjebak dalam string realitas?" dan "Apakah kita hanya realitas yang tercipta dari keputusan yang tidak diambil oleh orang lain?"
Dengan gaya penulisan yang mengalir, filosofis, dan puitis, novel ini mengajak pembaca untuk merenung dan meresapi setiap kata yang diungkapkan. Sebuah karya yang memotivasi untuk terus menggali makna dan pemahaman akan eksistensi serta realitas-realitas di dunia ini.
Selamat Bapak Agung Webe atas buku barunya, dan terima kasih sudah memberi kesempatan menjadi bagian dari pembaca pertama buku ini.
Mida AchmadÂ
Jena, karakter dalam novel 'LOOP,' berhipotesis bahwa jika kita mampu melompat dari satu realitas ke realitas lain berdasarkan pilihan dan tindakan kita, maka konsep tradisional tentang Tuhan sebagai pengatur tunggal dan absolut mulai terlihat usang. Filosofinya melihat alam semesta dan kehidupan lebih mirip dengan kanvas luas di mana setiap individu adalah pelukisnya.
Jena berpendapat bahwa kita menciptakan gambaran realitas kita sendiri melalui setiap pilihan dan keputusan yang kita buat. Dalam pandangan ini, Tuhan dilihat sebagai totalitas dari semua hukum fisika yang memungkinkan realitas ini terjadi---sebuah entitas impersonal, bukan sebagai sosok yang mengintervensi kehidupan kita secara langsung. Jena sangat terpengaruh oleh pandangan ini, mengangguk dengan mata reflektif saat dia mengeksplorasi gagasan-gagasan tersebut lebih dalam.
Lebih lanjut, terdapat diskusi menarik mengenai bagaimana ilmuwan di Cosmogon menginterpretasikan fenomena yang mereka temui di Bumi. Hal ini menggambarkan kompleksitas dan keajaiban konsep realitas yang multifaset.
"Dialog Plato: Dunia Ghaib dan Realitas" menyajikan perpaduan narasi filosofis yang mencerahkan dengan penjelajahan intelektual yang mendalam. Buku ini menjadi sebuah bacaan wajib bagi mereka yang tidak hanya mencari hiburan, tetapi juga refleksi mendalam tentang sifat realitas, pilihan hidup, dan keberadaan Tuhan. Dengan bahasa yang halus dan narasi cerdas, buku ini tak diragukan lagi akan memperkaya pemikiran pembacanya.
Selamat kepada Bapak Agung Webe atas karya barunya. Terima kasih sudah memberi kesempatan untuk menjadi bagian dari pembaca pertama buku ini.
Evi LianaÂ