Bagaimana setelah DNA/ RNA dan bungkusnya siap?Â
Proses berikutnya tinggal merakit saja seperti main lego, sudah ada mur bautnya sendiri yaitu senyawa-senyawa kimiawi yang kompatibel. Mekanisme perakitan tubuh virus bersifat self-assembly.
Virus yang baru selanjutnya akan menginfeksi sel-sel lain yang masih sehat, dibajak lagi sampai kering kerontang isinya.Â
Begitu terus menerus menggerogoti sel-sel tubuh hingga tinggal pada pilihan: virus yang menang (individu inangnya mati); atau sistem kekebalan tuan rumah akan menghentikan petualangan si virus tadi (inang sembuh atau sehat lagi).
Memang tidak semua virus sekejam itu. Ada pula yang disebut siklus lisogenik (yang sebelumnya disebut siklus litik).
Dalam mekanisme lisogenik, materi gen virus hidup berdampingan di dalam sel dengan materi gen inangnya. Hidup damai; elu elu, gue gue.
Kemudian, tidak semua virus berarti petaka juga bagi manusia.Â
Dalam dunia medis, virus bahkan bisa bermanfaat. Contohnya, serangan virus HIV (pada penderita AIDS) terbukti dapat berkurang jika secara persisten si pasien diinfeksi dengan virus hepatitis G. Virus juga dimanfaatkan oleh ilmuwan dalam penelitian rekayasa genetik.
Virus corona, dari mata (kok bisa) turun ke ginjal?
Virus corona diduga berasal dari hewan-hewan liar seperti ular kobra atau kelelawar (animal viruses) yang berpindah kepada manusia lewat interaksi: menyantap dagingnya (apalagi mentah), atau lewat interaksi langsung seperti yang terjadi di pasar Wuhan, China.
Saat ini sudah diketahui lewat bukti lapangan, virus corona mampu menyebar antarmanusia.