Saya yakin mereka memberikan info pembanding, seluk  beluk KPK sebenarnya. Yang  jauh lebih akurat dibanding media mana pun.
Di sisi seberang yang menentang UU KPK, jumlahnya juga banyak.
Tokoh-tokoh yang berintegritas; bukan massa yang bakar ban di jalan tengah malam. Saya melihat ada miskomunikasi.
Mungkin tujuan sebenarnya sama. Hanya kurang saling pengertian.
Mengundang tokoh nasional itu baik, sebelum terjadi gejolak. Bukan sesudahnya.
Demikianlah.
Di satu sisi saya juga pro pemberantasan korupsi dan anti pelemahan KPK (yang direpresentasikan oleh RUU KPK itu). Tetapi juga saya penasaran alasan Bapak setuju UU itu.
Katanya  yang pro, UU penting karena KPK harus dibongkar. Ditata ulang.
Mengapa dibongkar? Karena sudah menjadi 'sarang Taliban' dan karena tebang pilih dalam menangani kasus.
Yang kelas kakap di mana pelakunya berasal dari kelompok tertentu dibiarkan lolos; sementara yang kelas kroco asal dari kubu anu pasti diciduk.
Banyak juga  yang gerah dengan kewenangan KPK dalam penyadapan; pejabat hingga pimpinan parpol bisa diintip untuk berbagai kepentingan. Yang, karena sifatnya serba rahasia, kewenangan tersebut bisa diperalat untuk memenuhi ambisi politik.