Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Uang, Gak Kenal Saudara dan Tidak Punya Agama

2 Agustus 2019   16:45 Diperbarui: 3 Agustus 2019   00:37 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi debt collector (kaltim.tribunnews.com).

Pemerintah juga punya program pinjaman modal untuk UKM/ UMKM yang didistribusikan lewat bank yang ditunjuk. Program tersebut rata-rata memberi banyak fasilitas kemudahan.

Mengapa perlu lebih awal pinjam ke bank ketika justru tidak sedang terlalu butuh?

Alasannya adalah agar kita dapat mengenal dan beradaptasi dengan prosedur atau mekanisme keuangan perbankan. 

Untuk menjadi nasabah, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dan sederet aturan yang wajib ditaati. 

Sebagai contoh soal besaran nilai pinjaman.  Kepada peminjam pemula bank tidak akan memberikan pinjaman dalam jumlah besar. Biasanya  hanya sekitar 3-5 juta atau mungkin 10 juta. Setelah pengembalian lancar barulah bank membuka penawaran untuk top-up pinjaman secara bertahap.

Seiring dengan perkembangan usaha, suatu ketika mungkin kita terdesak butuh dana dalam jumlah besar. 

Ketika itu terjadi dan datang ke kantor bank, mereka tidak peduli siapa kita kecuali satu hal: kredibilitas. 

Andai sebelumnya kita tidak pernah pinjam maka kita akan diperlakukan sebagai peminjam pemula. Bank akan memberi perlakuan standar dan  pinjaman minimal yang mungkin jauh di bawah jumlah uang yang kita butuhkan. Itu pun setelah syarat-syarat dipenuhi, yang perlu cukup waktu untuk menyelesaikannya.

Jika bank tidak dapat membantu sementara kita sedang terdesak maka ujung-ujungnya jatuhlah pilihan pada rentenir. 

Inilah titik awal bencana keuangan yang mematikan. Debt collector yang mereka miliki sudah melucuti semua rasa belas kasihan yang ada. Jangan pernah berurusan dengan orang-orang seperti ini. Siapapun bisa kehilangan martabat dan jatuh miskin dalam sesaat tanpa sempat menyadarinya.

Di zaman serba digital seperti saat ini, urusan utang juga sudah jadi modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun