Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Analisis ke Aksi: Seni Mengambil Keputusan Strategis di Era Volatilitas

27 September 2024   06:03 Diperbarui: 27 September 2024   06:04 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Menerapkan PESTELE Analysis

Selain faktor internal, pemimpin juga harus memperhitungkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis dengan menggunakan PESTELE analysis, yaitu mengkaji dan mengevaluasi dampak faktor Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal (Hukum) dan Ethical terhadap perusahaan.
* Politik: Bagaimana kebijakan pemerintah, perubahan regulasi, atau kondisi politik dapat memengaruhi bisnis?
* Ekonomi: Apa dampak dari faktor-faktor ekonomi seperti inflasi, suku bunga, atau pertumbuhan ekonomi apa yang mempengaruhi operasional perusahaan?
* Sosial: Bagaimana tren sosial atau perubahan demografi, tren konsumen, atau norma sosial mempengaruhi permintaan pasar?
* Teknologi: Inovasi teknologi apa yang mengancam atau membuka peluang bagi Perusahaan, atau yang berpoteni mengubah pasar?
* Lingkungan: Apa dampak perubahan iklim atau tuntutan keberlanjutan terhadap operasional perusahaan?
* Legal: Apakah ada peraturan baru yang dapat berdampak pada bisnis dan industri?
* Ethical: Bagaimana standar etika, tanggung jawab sosial, serta harapan masyarakat terhadap perilaku perusahaan dapat memengaruhi reputasi dan keberlanjutan bisnis?

Faktor etika ini mencakup kewajiban perusahaan untuk bertindak dengan integritas dalam semua aspek operasionalnya, baik dalam memperlakukan karyawan, konsumen, maupun lingkungan. Pertimbangan etika juga mencakup praktik bisnis yang adil, transparansi, serta kepatuhan terhadap nilai-nilai moral dan kode etik yang diharapkan oleh pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Dalam era di mana kesadaran akan isu-isu seperti keadilan sosial, perlindungan data, dan hak asasi manusia semakin meningkat, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menjalankan bisnis secara bertanggung jawab, tidak hanya dari segi hukum, tetapi juga dari segi etika.

Dengan menggunakan PESTELE analysis, perusahaan bisa lebih siap menghadapi perubahan eksternal yang mungkn muncul, dan merancang strategi yang proaktif.

5. Mengidentifikasi Faktor Kritis Kesuksesan (Critical Success Factors)

Critical Success Factors (CSF) adalah elemen-elemen kunci yang menentukan keberhasilan strategi. Untuk setiap industri, ada faktor-faktor kritis yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar strategi yang dirancang dapat berjalan dengan sukses.

Setiap perusahaan memiliki faktor kritis kesuksesan yang harus dipenuhi agar strategi dapat berhasil. CSF adalah elemen-elemen penting yang menjadi penentu utama keberhasilan suatu strategi. Identifikasi CSF dilakukan dengan memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai keunggulan kompetitif di industri tertentu.

Tiga langkah penting dalam mengidentifikasi CSF:
* Mengidentifikasi dan menganalisis tren utama dalam industri: Apa tren utama di sektor yang sedang berkembang dan menjadi sorotan di sektor industri? Apakah itu perubahan teknologi, permintaan konsumen, atau regulasi baru?
* Mengaitkan CSF dengan tujuan perusahaan: Pastikan CSF yang diidentifikasi relevan dengan visi dan misi perusahaan (tujuan jangka panjang organisasi).
* Menilai kompetensi dan evaluasi sumber daya internal: Apakah perusahaan memiliki sumber daya atau kapasitas yang cukup atau memadai untuk memenuhi faktor-faktor tersebut? Jika tidak, apa yang perlu diperbaiki?

Mengetahui dan fokus pada CSF memungkinkan perusahaan untuk memperhatikan elemen-elemen kunci yang dapat membuat strategi berhasil atau gagal. Dengan kata lain, identifikasi CSF yang tepat akan membantu perusahaan fokus pada aspek-aspek penting yang berdampak langsung pada keberhasilan strateginya.

6. Melakukan Analisis Portofolio

Jika perusahaan memiliki beberapa lini bisnis atau produk, pemimpin harus melakukan analisis portofolio untuk mengevaluasi performa masing-masing unit usaha. Boston Consulting Group (BCG) Matrix dan McKinsey Matrix adalah dua alat yang sering digunakan untuk analisis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun