4. Menerapkan PESTELE Analysis
Selain faktor internal, pemimpin juga harus memperhitungkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis dengan menggunakan PESTELE analysis, yaitu mengkaji dan mengevaluasi dampak faktor Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal (Hukum) dan Ethical terhadap perusahaan.
* Politik: Bagaimana kebijakan pemerintah, perubahan regulasi, atau kondisi politik dapat memengaruhi bisnis?
* Ekonomi: Apa dampak dari faktor-faktor ekonomi seperti inflasi, suku bunga, atau pertumbuhan ekonomi apa yang mempengaruhi operasional perusahaan?
* Sosial: Bagaimana tren sosial atau perubahan demografi, tren konsumen, atau norma sosial mempengaruhi permintaan pasar?
* Teknologi: Inovasi teknologi apa yang mengancam atau membuka peluang bagi Perusahaan, atau yang berpoteni mengubah pasar?
* Lingkungan: Apa dampak perubahan iklim atau tuntutan keberlanjutan terhadap operasional perusahaan?
* Legal: Apakah ada peraturan baru yang dapat berdampak pada bisnis dan industri?
* Ethical: Bagaimana standar etika, tanggung jawab sosial, serta harapan masyarakat terhadap perilaku perusahaan dapat memengaruhi reputasi dan keberlanjutan bisnis?
Faktor etika ini mencakup kewajiban perusahaan untuk bertindak dengan integritas dalam semua aspek operasionalnya, baik dalam memperlakukan karyawan, konsumen, maupun lingkungan. Pertimbangan etika juga mencakup praktik bisnis yang adil, transparansi, serta kepatuhan terhadap nilai-nilai moral dan kode etik yang diharapkan oleh pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Dalam era di mana kesadaran akan isu-isu seperti keadilan sosial, perlindungan data, dan hak asasi manusia semakin meningkat, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menjalankan bisnis secara bertanggung jawab, tidak hanya dari segi hukum, tetapi juga dari segi etika.
Dengan menggunakan PESTELE analysis, perusahaan bisa lebih siap menghadapi perubahan eksternal yang mungkn muncul, dan merancang strategi yang proaktif.
5. Mengidentifikasi Faktor Kritis Kesuksesan (Critical Success Factors)
Critical Success Factors (CSF) adalah elemen-elemen kunci yang menentukan keberhasilan strategi. Untuk setiap industri, ada faktor-faktor kritis yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar strategi yang dirancang dapat berjalan dengan sukses.
Setiap perusahaan memiliki faktor kritis kesuksesan yang harus dipenuhi agar strategi dapat berhasil. CSF adalah elemen-elemen penting yang menjadi penentu utama keberhasilan suatu strategi. Identifikasi CSF dilakukan dengan memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai keunggulan kompetitif di industri tertentu.
Tiga langkah penting dalam mengidentifikasi CSF:
* Mengidentifikasi dan menganalisis tren utama dalam industri: Apa tren utama di sektor yang sedang berkembang dan menjadi sorotan di sektor industri? Apakah itu perubahan teknologi, permintaan konsumen, atau regulasi baru?
* Mengaitkan CSF dengan tujuan perusahaan: Pastikan CSF yang diidentifikasi relevan dengan visi dan misi perusahaan (tujuan jangka panjang organisasi).
* Menilai kompetensi dan evaluasi sumber daya internal: Apakah perusahaan memiliki sumber daya atau kapasitas yang cukup atau memadai untuk memenuhi faktor-faktor tersebut? Jika tidak, apa yang perlu diperbaiki?
Mengetahui dan fokus pada CSF memungkinkan perusahaan untuk memperhatikan elemen-elemen kunci yang dapat membuat strategi berhasil atau gagal. Dengan kata lain, identifikasi CSF yang tepat akan membantu perusahaan fokus pada aspek-aspek penting yang berdampak langsung pada keberhasilan strateginya.
6. Melakukan Analisis Portofolio
Jika perusahaan memiliki beberapa lini bisnis atau produk, pemimpin harus melakukan analisis portofolio untuk mengevaluasi performa masing-masing unit usaha. Boston Consulting Group (BCG) Matrix dan McKinsey Matrix adalah dua alat yang sering digunakan untuk analisis ini.