Secara ekonomi, kebijakan buruk menimbulkan ketidakefisienan dan menurunkan produktivitas, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Tantangan Ideologis dan Kepemimpinan
Kebijakan kurang matang dapat merusak tatanan yang ada dan menyesatkan pemahaman publik tentang arah kebijakan pemerintah.Â
Hal ini menunjukkan kelemahan dalam kepemimpinan, di mana pemimpin gagal memberikan arahan jelas dan bertanggung jawab. Ini mencerminkan ketidakmampuan merumuskan visi jangka panjang yang dapat diandalkan.
Kekacauan Tata Kelola dan Sistem Pemerintahan
Fenomena "No Viral, No Justice" mengindikasikan adanya kekacauan dalam tata kelola pemerintahan. Kebijakan yang bergantung pada respons publik yang viral menunjukkan kurangnya mekanisme evaluasi internal yang efektif.Â
Ini memerlukan reformasi tata kelola untuk memastikan bahwa kebijakan publik didasarkan pada data yang akurat dan analisis mendalam.
Menemukan Solusi: Membangun Kepemimpinan yang Responsif
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan perubahan paradigma dalam pengambilan kebijakan publik. Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pemerintahan harus menjadi prioritas melalui pelatihan berkelanjutan.Â
Kedua, mekanisme evaluasi kebijakan harus diperkuat untuk memastikan kebijakan bersifat inklusif dan mempertimbangkan berbagai perspektif.Â
Ketiga, transparansi dalam proses pengambilan keputusan harus ditingkatkan dengan melibatkan partisipasi publik yang lebih luas.