Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengembalikan Peran Penting Ekonomi, Sosial dan Hukum Transportasi dalam Kebijakan Publik

6 Juli 2023   06:03 Diperbarui: 6 Juli 2023   06:13 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi inklusif dan berkelanjutan akan senantiasa mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan hukum| Foto: staward.org

1. Bangun kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam pengambilan kebijakan transportasi. Kolaborasi ini akan memastikan perspektif yang komprehensif dan beragam serta meningkatkan legitimasi keputusan.
2. Integrasikan ilmu sosial dan humaniora dalam kurikulum pendidikan transportasi. Penguatan pendidikan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan hukum akan menghasilkan profesional yang lebih holistik.
3. Bentuk lembaga atau unit khusus yang fokus pada aspek ekonomi, sosial, dan hukum transportasi. Lembaga ini akan bertanggung jawab untuk penelitian, pengembangan kebijakan, dan pemantauan dampak kebijakan transportasi.

Dengan mengimplementasikan rekomendasi ini, diharapkan peran transportasi dalam kebijakan publik di Indonesia dapat ditingkatkan, menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan :

Saatnya kini kita menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek ekonomi transport, sosial transport, dan hukum transportasi dalam kebijakan transportasi publik. Integrasi ilmu sosial dan humaniora dalam pengambilan keputusan transportasi dapat membantu merancang kebijakan yang holistik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sambil tetap menjunjung tinggi kepentingan publik. Keberhasilan negara lain seperti Belanda, Jerman, Singapura, dan Denmark dalam mengimplementasikan pendekatan ini menunjukkan manfaat dari transportasi yang memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Meskipun tidak ada informasi eksplisit tentang integrasi ilmu sosial dan humaniora dalam kebijakan transportasi publik di DKI Jakarta, asumsi dapat dibuat bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan berbagai aspek tersebut untuk memastikan kebijakan transportasi publik memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun