Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kepatutan dalam Kekuasaan: Memahami Fenomena Korupsi, Flexing, dan Permintaan THR oleh Pejabat Negara dan Keluarga Mereka

16 April 2023   06:08 Diperbarui: 16 April 2023   06:09 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep kepantasan dan mencari solusi untuk mengurangi risiko pelanggaran terhadap prinsip ini. Beberapa ukuran kepatutan seperti integritas, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan bisa digunakan sebagai panduan bagi para pejabat negara dan keluarga mereka. Namun, ukuran kepatutan bisa berbeda-beda tergantung pada konteks dan budaya.

Para pejabat negara dan keluarga mereka harus selalu memprioritaskan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pejabat negara dan keluarga mereka tentang prinsip kepatutan dan risiko pelanggarannya. 

Selain itu, perlu ada sistem pengawasan dan pengendalian yang lebih ketat untuk mencegah pelanggaran terhadap prinsip kepatutan. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan Etika Kepatutan Sosial dan Risk Management dalam pemerintahan.

Penulis menyadari bahwa isu kepatutan dalam kekuasaan merupakan isu yang kompleks dan tidak mudah diatasi. Namun, dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta adanya sistem pengawasan dan pengendalian yang lebih ketat, diharapkan dapat mengurangi risiko pelanggaran terhadap prinsip kepatutan dalam pemerintahan. 

Penulis juga berharap bahwa tulisan ini dapat menjadi sumbangan dalam memperkuat prinsip kepatutan dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun