Mohon tunggu...
Agung Hidayat
Agung Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Orang pinggiran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Januari Sore di Bawah Halte Siliwangi

1 Mei 2015   19:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“May…..May…May,maaf apa saya bisa minta nomerhandphone-nya ?” Aku bangkit dari tempat duduk dan mengejar Mayang yang melangkah masuk pintu bus Trans Semarang sembari menyodorkan kartu namaku.

“Nanti akusmskamu,Dan…Assalamualaikum!”. Perlahan pintu hydrolic bus Trans Semarang tertutup,perlahan bus yang membawa Mayang meninggalkan halte.

Aku lihat jam dihandphone-ku menunjuk angka enam tiga belas menit petang,tak lama berselang armada yang aku tunggu ke halte.

*********

Suasana dalam bus begitu penuh meski tak bisa dikatakan begitu sesak, aku berdiri tepat dibelakang sopir, aku pandangi setiap wajah dalam Trans Semarang, tapi yang paling menyita pandanganku adalah sepasang kakek nenek yang duduk tepat disamping pintu depan, sayup-sayup terdengar mereka begitu asik bercengkrama dan membicarakan tentang cucunya yang sudah masuk bangku kuliah, aku membayangkan pasti usia cucu kakek nenek itu sebaya dengan usia Zaher, adik laki-laki Mayang.

Andai saja aku ditakdirkan yang menjadi kakek nenek itu dengan Mayang, saling mencintai hingga usia senja, hingga hampir ke titian hidup. Mungkin adalah sempalan nikmat Surgawi.Aku teringat ceramah ustad Yusuf Mansur yang sering aku saksikan di salah satu stasiun TV swasta setiap pagi tentang penjelasan katamawaddah warohmahdalam Alquran. Yang aku ingatmawaddahadalah bentuk saling mencintai antara sepasang anak manusia dalam ikatan sah tapi disitu ada unsur keduniawian yang mana jika diniatkan karena ibadah akan mendapat pahala, sedangrohmahadalah bentuk saling mencintai antara sepasang anak manusia dalam ikatan sah tapi antara keduanya tak ada lagi motif yang bersifat keduniawian,missal kebutuhan anak manusia akan patner untuk hubungan biologis, Tapi ketika kita sudah tak bisa dikatakan usia produktif menghasilkan keturunan,pasangankita menopouse dan hasrat kita telah menurun dalam hal biologis, maka pasangan itu telah mencapai faserohmahbukanmawaddahlagi.

Sekali lagi,memang tak seharusnya aku berpikir seperti ini karena kurang etis, bukankah dia sudah bersuami ? tapi sekali lagi, siapa yang bisa membohongi perasaan kita sendiri ?

Tiiitt !!!Tiiitt !!! Tiiitt !!!

Smartphone dalam saku celanaku  berdering, adasms masuk jika mengenali dering yang akusett.

Ohya,aku tadi belum belum jawab pertanyaanmu,Dan…Aku tadi dengan Danang habis pulang nyekar ke makam Ayah Danang di Cirebon , karena hari ini adalah hari ke-100 Ayah Danang wafat..Dia meninggal karena kecelakaan Helikopter di Singkawang ketika akan melakukan latihan militer di perbatasan #Mayang.

Seketika hatiku diselimuti keharuan melumpuhkan tiap sendi-sendi dalam tubuhku ketika mengingat Danang tertidur dipangkuan mamanya di halte tadi, diusia yang sangat butuh kasih sayang lengkap orang tua harus menyandang statusYatim ! .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun