Tanpa menunggu Mayang menimpali pertanyaannnya, akunyelethuk….
“Aku kesulitan menemukan calon istri,May…. jadi aku minta tolong kepada Kementrian Pemberdayaan Peranan Wanita buatngecomblangin,yahsiapa tahu dari kaum yang dia tangani ada juga yang nyari jodoh,kansiapa tahu,hehe ?”.
“Ah, garingah, bercandanya”. Mayang pun tertawa mendengar selorohku dan suasana sore di halte menjadi lebih hangat, air mukanya sedikit berubah sedikit bercahaya dibanding pertama aku melihatnya turun dari bus tadi.
“Terus suami kamu sekarang dimana, May,Koksendirian ?” Tanyaku sambil memperhatikannya.
Tiba-tiba sebelum pertanyaanku dijawabnya, Bus Trans Semarang transit untuk jurusan tempat kediaman Mayang dan biasanya jam 6 petang adalah jam terakhir untuk bus Trans Semarang beroperasi dan jika sudah lewat jam itu maka alternatifnya adalah angkota yang tentunya tarifnya lebih mahal dibanding Trans Semarang atau bus kota.
Mayang melangkah pamit setelah mengucapkan salam,Sementara azan maghrib berkumandang menyejukan hati bagi muslim yang terpanggil medengar seruan menghadap sejenakRobb-nya.
*******