Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Nanti Setelah Menikah Kita Tidak Hidup dengan Fisik dan Hartanya Saja

8 Oktober 2024   23:52 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:05 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya ulang tahun anaknya yang SMA, kami dikirimi kue. Atau saat bulan Ramadan, tetangga dibagi takjil untuk berbuka.

Suatu hari saya dibuat kaget, membaca tulisan "Rumah Dijual" yang ditempel di pagar. Bahkan semua isinya diobral, aneka perabot, gorden, mainan anak, nyaris semua didalam rumah dihabiskan. 

Tetangga yang membeli bebas menawar, istri dan ibu mertua memborong gorden dengan harga sangat miring.

Ada yang mendapatkan sepatu, baju-baju, hiasan ruang tamu, secara cuma-cuma. Setiap tetangga datang ke obral, yang tampak ibu tuan rumah saja 

Selentingan kabar tersiar, bahwa suami istri idaman ini telah resmi bercerai. Menurut cerita terdengar, suaminya mendua hati. 

Istri yang mandiri tak terima, memilih berpisah dan menjual harta bersama selama pernikahan.

Saya yang kala itu masih awal menikah, mendapat banyak sekali pelajaran. Bahwa kepemilikan harta benda, sama sekali tidak menjamin awetnya pernikahan. 

Karena yang membuat nyaman, adalah sikap yang ditunjukan pasangan. Ibu bapak saya, yang hidupnya tidak berkelebihan. Perkawinannya terbukti awet, hanya maut memisahkan.

Persis seperti isi tausiyah Ustad, yang saya cuplikan di atas. Nanti setelah menikah, kita tidak hidup dengan fisiknya saja, tidak dengan hartanya saja. Setelah menikah kita hidup, dengan peranginya, tabiatnya, kesehariannya.

Dan suami musti memegang kunci, yang membuat istri enggan berpaling. Yaitu jangan berlaku kasar, jangan mendua hati memberi tempat untuk wanita lain. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun