Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Stop Cerita Kesedihan pada Orangtua!

10 Agustus 2024   16:03 Diperbarui: 11 Agustus 2024   09:26 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianer's, cukuplah cerita ini memberi pelajaran besar. Please, stop cerita sedih pada orangtua!

----

Sumber gambar: dutaislam.com
Sumber gambar: dutaislam.com

Seketika saya tergelitik, mencari tahu batas kewajiban orangtua menafkahi anak. Dari beberapa artikel saya baca, baik dalam padangan islam atau secara negara. Bahwa kewajiban dan hubungan orangtua pada anak, dikategorikan pada dua hal.

Kewajiban orangtua pada anak, baik secara non materiil atau materi berlaku berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Bagi anak laki-laki, batasnya sampai anak laki-laki dewasa (secara UU usia 18 th, dikategorikan dewasa). Sedangkan bagi anak perempuan, sampai menikah dan tugas menafkahi beralih ke suaminya.

Anak laki-laki yang menikah, otomatis sudah bukan tanggung jawab orangtua. Semua perkara yang diputuskan, bisa dirundingkan dengan pasangan. Maka kalau sedang di masa sulit, silakan bersama pasangan mencari jalan keluar. Janganlah berbagi kesusahan, kepada orangtua yang sudah sepuh. Lebih-lebih berbagi pilu pada ibu, duh jangan sampai.

Cukuplah ibu yang sepuh, mengurusi dirinya sendiri. Agar di masa tua, pikirannya tenang dan hatinya senang. Tubuh yang mulai melemah, jangan ditambahi beban di luar kemampuannya.

So, Kompasianer's, ijinkan dengan kerendahan hati saya memohon. Stop, cerita kesedihan pada orangtua!

 -- semoga bermanfaat-.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun