Kompasianer's, cukuplah cerita ini memberi pelajaran besar. Please, stop cerita sedih pada orangtua!
----
Seketika saya tergelitik, mencari tahu batas kewajiban orangtua menafkahi anak. Dari beberapa artikel saya baca, baik dalam padangan islam atau secara negara. Bahwa kewajiban dan hubungan orangtua pada anak, dikategorikan pada dua hal.
Kewajiban orangtua pada anak, baik secara non materiil atau materi berlaku berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Bagi anak laki-laki, batasnya sampai anak laki-laki dewasa (secara UU usia 18 th, dikategorikan dewasa). Sedangkan bagi anak perempuan, sampai menikah dan tugas menafkahi beralih ke suaminya.
Anak laki-laki yang menikah, otomatis sudah bukan tanggung jawab orangtua. Semua perkara yang diputuskan, bisa dirundingkan dengan pasangan. Maka kalau sedang di masa sulit, silakan bersama pasangan mencari jalan keluar. Janganlah berbagi kesusahan, kepada orangtua yang sudah sepuh. Lebih-lebih berbagi pilu pada ibu, duh jangan sampai.
Cukuplah ibu yang sepuh, mengurusi dirinya sendiri. Agar di masa tua, pikirannya tenang dan hatinya senang. Tubuh yang mulai melemah, jangan ditambahi beban di luar kemampuannya.
So, Kompasianer's, ijinkan dengan kerendahan hati saya memohon. Stop, cerita kesedihan pada orangtua!
 -- semoga bermanfaat-.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H