Agar uang khusus persiapan mondok tak bercampur, kami memisahkan teresendiri. Dan kadang rejeki datang tak disangka, sebelum duabelas bulan kebutuhan dana sudah tercukupi.
Mencari Kenalan Ustad atau Wali Santri
Begitu sudah menentukan pondok yang dituju, sebaiknya kita memegang satu nama ustad. Tujuannya untuk update informasi terkait pendaftaran, termasuk minta saran pendapat sekira kita masih belum paham.
Demikian pula usahakan kenal dengan calon wali santri lain, yang punya tujuan di pondok yang sama dengan kita. Biasanya kita bisa menemui secara tak sengaja, saat sama-sama hunting pondok.
Memiliki kenalan sesama calon wali santri, bisa untuk saling mengingatkan dan membantu.Â
Bisa janjian ketika hendak berangkat test, kadang bisa saling meminjam peralatan yang belum siap.
Menyediakan Pilihan Alternatif
Masuk pondok disyaratkan dengan tes, dan kemungkinan diterima masih fifty- fifty. Sebaiknya jangan terpaku pada satu pondok saja, cari pilihan kedua dengan grade setara atau seimbang dengan pilihan pertama.
Saya dulu untuk pilihan pertama, adalah pondok dengan sistem beasiswa. Kemudian pilihan kedua, pondok berbayar (sesuai kemampuan) yang ada pelajaran kitab kuning (anak tertarik belajar kitab kuning).
Di pondok pilihan pertama seleksi sangat ketat, dari ratusan pendaftar tersaring 30 anak. Anak ikut tersaring dan 30 nama masuk karantina, dipilih 15 dan nama anak saya tidak masuk.
Untungnya kami menyiapkan pilihan kedua, meski ada rasa sedih dan kecewa tetapi kami tidak terlalu bingung.
Mengirim anak belajar ke pondok pasti ada suka dukanya, tetapi kami menganggap sebagai bagian dari proses yang musti dijalani.