Namun yang membuat saya antusias, adalah semangat teman teman untuk berbagi meski sedikit. Karena dari yang sedikit ini, kalau rutin dan ditekuni akan membentuk karakter.
Bagi saya kebaikan sekecil apapun, musti dipupuk dan sebisa mungkin dibuat ajek. Meskipun pasti ada tantangan, tetapi justru tantanganlah yang melahirkan kekokohan mental.
Berbagi Bahagia itu Menularkan Kebahagiaan
Apa yang dikerjakan, sudah bukan lagi tentang diri sendiri (egois), tetapi sudah tentang kita dan tentang mereka.
Orang dengan sikap dewasa, bukan dilihat dari bilangan umur, tetapi cara berpikirnya tentang kemanfaatan dirinya untuk orang lain. Â
Kalimat penceramah yang saya simak kala itu, seperti oase di padang gersang. Apalagi saya, usianya sudah di atas empat puluh tahun.
Rasanya separuh perjalanan hidup ditempuh, sisa umur yang rahasia ini musti digunakan sebaik-baiknya.
Satu kalimat "Khairunnas Anfa Uhum Linnas" (sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya untuk orang lain), menjadi pegangan saya.
Yes, akhirnya saya, buyang Ngesti dan Bu Giyo sampai di kampung Lamtoro di Pamulang Timur. Menyusuri jalanan, dengan kanan kiri bangunan rumah kontrakan.
Beberapa rumah, dihuni orang sepuh (usia di atas 60 tahun) tinggal bersama anaknya , yang juga butuh uluran tangan.