Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebulir Peluh Pejuang Gizi di Towe Hitam Papua

5 Desember 2017   20:09 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:29 2575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gizi Buruk."  Insting sebagai ahli gizi bekerja.

Masih setengah mematung, barang bawaan kami diperebutkan warga. Tas slempang di pundak, tak luput dari serbuan. Kami team NS, bertatap pandang, menerka yang sedang terjadi.

Di tengah kebingungan, seseorang datang. Memperkenalkan diri, sebagai pegawai puskesmas --akhirnya kami tahu namanya Pak Jhony. Meyakinkan, bahwa semua akan baik-baik saja.

Warga menenteng bawaan, berlomba lari mendahului. Mereka lebih dulu sampai di teras, bangunan berdinding papan, jujugan kami.

"Mari, Mas, Mbak Silakan" ajak Pak Jhony

Setelah berpamitan pada pilot, tujuh team NS, mengikuti langkah petugas Puskemas. Hanya beberapa ayunan kaki, kami tiba di tempat warga membawakan barang.

Kebingungan belum tuntas, si pengangkut enggan beranjak. Saat Saya bermaksud mengambil tas slempang, barang itu didekap erat. Dari sorot mata itu, tak rela tas diambil.

"Beri mie instan "

Setelah menuruti bisikan, barulah barang dilepas, serentak warga menjauh pergi.  Sejak saat itu, pegawai puskesmas baik hati, menjadi penerang setiap ketidaktahuan kami.

-0-

Masalah gizi buruk, menjadi tugas saya. Miris hati, saat turun pesawat, melihat perut buncit sebagian warga. Sungguh, pemandangan yang memprihatinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun