Namun jangan buat mereka menyerupaimu
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur
Ataupun tenggelam ke masa lampau
Meresapi kata demi kata pada cuplikan puisi ini, saya langsung jatuh suka dengan buku berjudul "Sang Nabi" karya Kahlil Gibran ini. Puisi super keren ini saya dengar pertama kali, ketika artis Novia Kolopaking membacakan dalam sebuah acara bersama Cak Nun (masih calon suami saat itu).
Saya yang masih kuliah dan belum menikah, bertekad terus belajar memperbaiki mindset. Kelak setelah menikah, harus menjadi ayah yang berbeda dari ayah saya. Tetap mengambil sisi postif ayah, sekaligus mengoreksi sikap atau hal yang perlu dikoreksi.
Membaca buku tentang parenting, terbuka pencerahan tentang usia emas pada anak-anak. Pada umur 0 sampai 7 tahun, adalah golden moment membangun kedekatan emosi dengan anak. Anak yang dekat dengan ayah dan bunda, akan memiliki figur untuk dijadikan panutan. Mereka lebih bisa dikontrol, karena memiliki tempat nyaman untuk bercerita.
Bayangkan!!
Kalau anak enggan bercerita pada ayah dan bundanya, akan ada ruang hampa di hatinya. Bisa jadi akan diisi dengan hal lain, mungkin sifat tertutup atau sikap yang susah ditebak kemauannya.
"sudah nikmati saja masa sekarang, nanti kalau anak sudah besar kamu kangen main bersama" nasehat seorang teman senior pada saya.
Memang bermain dengan anak capek juga, tapi masa itu tidak panjang jadi gunakan sebaiknya. Dua anak relatif dekat dengan saya ayahnya, mereka bisa memeluk dan mencium kapan saja. Pun saya tak menjaga jarak, bersedia terlibat dan melibatkan diri bermain bersama anak-anak.