Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Membangun Komunikasi Saat Antar Anak ke Sekolah

21 Juli 2016   05:47 Diperbarui: 21 Juli 2016   07:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengantar sekolah masih saya lakukan, saat ini anak kedua sudah TK -dokpri

Namun jangan buat mereka menyerupaimu

Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur

Ataupun tenggelam ke masa lampau

Meresapi kata demi kata pada cuplikan puisi ini, saya langsung jatuh suka dengan buku berjudul "Sang Nabi" karya Kahlil Gibran ini. Puisi super keren ini saya dengar pertama kali, ketika artis Novia Kolopaking membacakan dalam sebuah acara bersama Cak Nun (masih calon suami saat itu).

Saya yang masih kuliah dan belum menikah, bertekad terus belajar memperbaiki mindset. Kelak setelah menikah, harus menjadi ayah yang berbeda dari ayah saya. Tetap mengambil sisi postif ayah, sekaligus mengoreksi sikap atau hal yang perlu dikoreksi.

Saya berusaha dekat dengan anak-anak -dokpri
Saya berusaha dekat dengan anak-anak -dokpri
Sekolah Pertama

Membaca buku tentang parenting, terbuka pencerahan tentang usia emas pada anak-anak. Pada umur 0 sampai 7 tahun, adalah golden moment membangun kedekatan emosi dengan anak. Anak yang dekat dengan ayah dan bunda, akan memiliki figur untuk dijadikan panutan. Mereka lebih bisa dikontrol, karena memiliki tempat nyaman untuk bercerita.

Bayangkan!!

Kalau anak enggan bercerita pada ayah dan bundanya, akan ada ruang hampa di hatinya. Bisa jadi akan diisi dengan hal lain, mungkin sifat tertutup atau sikap yang susah ditebak kemauannya.

"sudah nikmati saja masa sekarang, nanti kalau anak sudah besar kamu kangen main bersama" nasehat seorang teman senior pada saya.

Memang bermain dengan anak capek juga, tapi masa itu tidak panjang jadi gunakan sebaiknya. Dua anak relatif dekat dengan saya ayahnya, mereka bisa memeluk dan mencium kapan saja. Pun saya tak menjaga jarak, bersedia terlibat dan melibatkan diri bermain bersama anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun