Mohon tunggu...
Agustina Pandiangan
Agustina Pandiangan Mohon Tunggu... Relawan - Simple

Sedang berproses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Aku, Dia, dan Venus

17 Juli 2021   19:30 Diperbarui: 18 Juli 2021   00:35 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Creative Commons/Pixabay

Aku hampir putus asa. Sepertinya aku tidak bisa pulang. Aku kehabisan akal. Aku lanjut saja bernyanyi sambil menangis tersendu-sendu. Barangkali ada yang mendengar, pikirku. Rupanya, mamak mendengar suaraku.

"Walah ngigau lagi. Ini sudah siang, Kak. Bangun!"

 Aku mencium aroma ikan asin goreng. Walah, aromanya itu lho membuatku lapar. Aku bangkit dari liang kubur, eh, tempat tidur maksudku. Kuperhatikan bantal basah karena air mata, air liur, dan ingus.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun