Aku hampir putus asa. Sepertinya aku tidak bisa pulang. Aku kehabisan akal. Aku lanjut saja bernyanyi sambil menangis tersendu-sendu. Barangkali ada yang mendengar, pikirku. Rupanya, mamak mendengar suaraku.
"Walah ngigau lagi. Ini sudah siang, Kak. Bangun!"
 Aku mencium aroma ikan asin goreng. Walah, aromanya itu lho membuatku lapar. Aku bangkit dari liang kubur, eh, tempat tidur maksudku. Kuperhatikan bantal basah karena air mata, air liur, dan ingus.
Sekian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI