Mohon tunggu...
agnes davonar
agnes davonar Mohon Tunggu... -

Agnes Davonar adalah dua bersaudara penulis online yang memulai kariernya dari sebuah blog. mereka terpilih sebagai The best asia pasifik writing blogger 2010, the most influental blogger 2009, Penulis terbaik pesta blogger 2009, Finalist microsoft bloggership 2010, the best writing inspiration detik.com 2009, penulis terbaik dsfl blogger 2009, Finalis jawaban blogger inspiration 2009. Selain aktif menulis di dunia online, Agnes Davonar juga telah melahirkan 7 novel yang semuanya mencetak best seller dan diterbitkan di Taiwan. Ia pernah tampil dalam acara kick Andy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan untuk Mengenangmu dan Kenanganmu: Lettu Wiradhy Try

22 Maret 2016   23:27 Diperbarui: 11 April 2016   18:35 4964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah seminggu kemudian kami pun menjadi pasangan kekasih. Saya salut padanya karena ketika saya bilang padanya kalau pacaran dengan saya jangan pernah merokok. Ia mampu menuruti walau saya tau terkadang diam-diam dia merokok. Kami tidak hanya membicarakan tentang hubungan kami tapi saling memberikan saran-saran tentang hal hal yang bisa ia lakukan untuk membantu orang tuanya. Saya bangga padanya karena ia tidak hanya menunggu gaji yang ia terima setiap bulannya. Ia juga bekerja diluar itu.

Ia pernah berbisnis stiker motor yang akhirnya membuatnya bangkrut karena uang hasil penjualannya dibawa kabur dan berusaha bangkit dengan menjual kaos-kaos yang unik-unik. Tapi hal yang paling ia banggakan kepada saya adalah tentang impian membuat kolam ikan di depan asramanya yang ia akan bongkar untuk dia jadirkan ternak ikan gurame dan sejenisnya. Kebetulan saya juga menyukai ikan dan akhirnya kami bena-benar saling merencanakan kolam itu. setiap hari ia memberikan kabar bagaimana perkembangan kolam dan ikan-ikan yang dikembang biakan. 

Saya gembira sekali saat itu, karena darinya saya jadi tau bagaimana berternak ikan itu adalah sebuah pekerjaan menyenangkan. Otak bisnisnya berjalan baik dan ia yakin kelak 6 bulan lagi ikan ini akan ia panen dan ia jual hasilnya untuk membantu orang tuanya. Satu-satunya kecemasan yang ia miliki adalah tentang masa tugas ayahnya yang akan pensiun menjadi PNS dan ia memiliki tanggung jawab untuk membantu sebagai tulang pundak keluarga.

Mengenalnya secara pribadi membuat saya terinspirasi membuat sebuah cerita dan saya katakan padanya kelak saya akan membuat kisah dengan nama dia. Tapi satu pertanyaan yang saya katakan padanya adalah..

“ kamu keberatan kalau nanti dikisah itu kamu gak ada?”

“kenapa?”

“ karena di setiap cerita saya.. orang yang saya tulis akan meninggal…karena pasti jadi sad story..”

“kenapa begitu..”

“itulah ciri khas cerita saya..”

“itu semua dunia yang kamu ciptakan saya pasti menerimanya.. dan semoga kelak cerita itu sukses ya.. dan jangan lupa traktir makan saya..”

“ kok kamu pasrah gitu..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun