Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Memakai Kateter Urin Pasca Melahirkan, Ini 3 Pelajaran yang Bisa Dipetik

3 Juni 2022   15:33 Diperbarui: 4 Juni 2022   02:12 4066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kateter urine.| Shutterstock/meeboonstudio

>> Serahkan pada ahlinya

Tidak salah memang memilih cara tradisional dalam menunjang prosesi kelahiran bayi. Toh, orang tua kita zaman dulu sudah cukup berpengalaman menjalaninya. Hanya saja, pada masa kini jumlah "populasi" dukun beranak yang "berkualitas" bisa dibilang sudah tidak sama seperti dulu lagi. Sehingga mesti lebih selektif dalam memilih orang-orang yang nantinya diserahi tanggung jawab untuk membantu lahirnya sang jabang bayi.

>> Hindari mencampuradukkan konsumsi beberapa versi obat 

Meyakini khasiat obat atau jamu tradisional memang tidak salah. Demikian halnya dengan mengikuti resep obat dokter. Akan tetapi ketika memadukan keduanya secara bersamaan bukan tidak mungkin akan muncuk efek negatif yang membahayakan.

Terkadang kita harus memilih untuk percaya dan komitmen pada salah satu hal saja. Baik itu aspek tradisional saja atau modern saja. dan hal ini sakan sangat berkaitan erat dengan kita berkonsultasi kepada siapa. Orang yang sudah ahlinya atau yang sekadar asal ucap.

>> Sigap dalam penanganan

Adakalanya situasi yang tidak diinginkan terjadi secara mendadak. Apalagi dalam kasus ibu yang baru melahirkan. Kondisi yang awalnya baik-baik saja bisa seketika berubah menjadi berbahaya apabila tidak disikapi dengan tepat.

Jangan berasumsi bahwa semua akan baik-baik jika hal itu menyangkut kesehatan. Sementara kita tidak memiliki cukup informasi yang tepat terhadapnya. Jika memungkinkan, segeralah bergegas untuk mendapatkan penanganan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun