Bagus, aku mau.
Apa?
Aku mau mendengar ratusan alasan lainnya dari mulutmu.
Baiklah suara yang tak jelas asalnya, akan kukabulkan permintaanmu. Dan setelah aku menyebutkan ratusan alasan itu, kau harus berhenti menggangguku. Sepakat?
Tak masalah.
Baiklah, jadi ini alasannya...
...
Mengapa, kau kesulitan mencarinya sobat kecilku?
Diam, kau membuat aku sulit untuk berpikir! Aku hanya perlu waktu sebentar untuk menemukan alasan-alasan yang sudah bertebaran itu!
Oh ya? Tapi aku melihat sebaliknya. Semakin kau mengingat-ingat tentang ibumu, maka semakin banyak kenangan indah yang terngiang padamu, bukan begitu sobat?
Ahh, berhenti memanggilku dengan sebutan sobat!