Berbagai layanan program dari Salman ITB juga ditujukan ke lingkungan masyarakat sekitar Coblong. Salah satunya, adalah perayaan hari besar islam (PHBI) yang tiap tahun diselenggarakan dengan memberikan bantuan nasi berbuka puasa atau daging kurban.Â
Tak hanya itu, Salman ITB juga sempat berinovasi memberikan bantuan pangan non tunai (sembako) kepada sejumlah Rumah Tangga di Coblong. Namun, kebaikan itu harus kita cermati lagi karena ada fakta yang cukup tidak mengenakkan disana. Seorang ibu, kader PKK Kelurahan Dago menolak memberikan inisialnya di hadapan kami.Â
"Ada beberapa warga saya mendapatkan bantuan daging dan beras dari Salman ITB dulu, namun rasanya tidak tepat sasaran. Yang justru harusnya dapat tapi tidak. Aneh", ibu Kader PKK
Curiga dengan perkataan itu, saya dkk menginvestigasi dan menanyakan ke beberapa stakeholder di tingkat kecamatan dan kelurahan sekitar Coblong (Lebak Siliwangi) menanyakan apakah ITB atau pihak Salman ITB pernah berkoordinasi kedua belah pihak untuk saling bertukar data atau bertukar pikir mengenai kontribusi terhadap warga miskin di sini. Jawabnya, tidak pernah ada sekalipun. Petik Ibu kader PKK di Lebak Siliwangi, seorang penggerak Wirausaha dan Posyandu.
"ITB tidak pernah meminta ke kami, data-data menyangkut rumah tangga miskin. Apalagi jauh ke depan, ITB memberdayakan kami? Rasanya tidak pernah sedikitpun, kami mendapatkan akses kesana. Bahkan untuk menjual produk-produk UMKM kami, kami selalu terkendala masalah halal dan kelayakan produk. Kami kesulitan memasarkan produk binaan UMKM kami disana. Padahal kami hanya berjarak beberapa radius meter dekat kampus", ungkap keluh Ibu Diah.
Sama halnya, dengan Kasi Kesosmas Kecamatan Coblong, Ibu Rina yang mengumpatkan kekesalannya pada mahasiswa dan kampus ITB terkait peran tridharma perguruan tinggi hari ini yang seolah tidak hadir sama-sekali di lingkungan kewilayahannya.
"Kami belum sekalipun menandatangani MOU kerja sama atau apapun bantuan dari ITB selaku kampus yang menetap disini. Tak hanya ITB, memang kampus lain disini sama. Tapi setidaknya bisa meniru-lah STKS, yang tiap tahun ada mahasiswanya yang berkegiatan disini", Ungkap Rina Kasi Kesos Kecamatan Coblong.
ITB, Bisa apa?
Sebenarnya banyak hal yang dapat ITB lakukan bersama unsur masyarakat, pemerintahan dan komunitas se Kecamatan Coblong. Harapan-harapan masyarakat lokal akan agar tercipta kedekatan tak hanya urusan transaksi (bayar-membayar) atau fisik, akan tetapi warga masyarakat menginginkan supaya kedekatan itu lebih jauh, tak hanya urusan soal uang kos- uang makan di warung atau uang karyawan
Agus, MPKT Karang Taruna, Biasa dipanggil mang Uwuh menyatakan bahwa ITB memerlukan kerja sama dengan pemerintahan kelurahan atau kecamatan Coblong dalam urusan pembinaan pemuda bersama, dalam hal ini mahasiswa.
"Saya lihat, mahasiswa hari ini sudah jauh perilakunya dengan mahasiswa dulu. Sekarang lebih pendiam, lebih arogan dan lebih asyik dengan lingkungannya sendiri. Mereka jadi bebas, ucapannya pun liar ketika di ruang publik/ umum.Â