"Nah yang itu bukan?" Pak Guru menebar ketajaman pendengarannya ke seluruh penjuru gang.
Memang benar, suara ketok kayu itu semakin mendekat. Ada cahaya dari ujung gang.
"Ya itu dia datang pak, mau pesan?" kataku.
"Iya. Panggil masnya. Kamu mau makan juga?"
"Tidak Pak. Sudah kenyang saya."
Tak begitu lama waktu dibutuhkan hingga sepasang roda kecil menopang gerobak berwarna biru-putih itu terparkir di depan pagar kost. Lampu petromaknya yang khas menambah cahaya ke arah rumah melalui sela-sela terali gerbang.
"Ya monggo Pak, Mas." sapa Tukang Nasi Goreng itu ramah.
"Mas pesan Magelangan --nasi goreng yang biasanya dicampur mie goreng-- satu ya." kataku membalas.
"Ohiya. Pedes, sedang?" Tukang Nasi goreng kembali bertanya.
"Eumm...."
"Sedang aja, mas." Pak Guru yang menjawab. Beliau menyadari kebingunganku. Ya memang wajarlah, dia sendiri yang mau makan.